Gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang Pangalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ada 9 rentetan gempa di Pangalengan pagi tadi.
Dalam rilisnya, Rabu (5/2/2020), BMKG menyebut titik gempa terletak pada koordinat 7,23 LS dan 107,59 BT tepatnya darat pada jarak sekitar 5 kilometer arah tenggara Danau Cileunca Pangalengan dengan kedalaman 3 kilometer.
Guncangan gempa ini dirasakan di Pangalengan, Cibeureum, Purbasari, Kertamanah, Puncakmara, Cicayur, dan Santosa dalam skala intensitas II-III MMI. Warga setempat terkejut karena guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah Pengalengan," tulis keterangan BMKG.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa dirasakan di Pangalengan ini didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan sebanyak 3 kali.
Hingga pukul 09.30 WIB tadi pagi aktivitas gempa susulan sudah terjadi sebanyak 5 kali. Sehingga jika digabung dengan gempa utama, maka sejak pukul 8.31.06 WIB sudah terjadi gempa sebanyak 9 kali.
Simak Video "Waspada! BMKG Prediksi Potensi Banjir di Jakarta Hingga Papua"
Adapun urutan kejadian gempa di Pengalengan pagi ini adalah sebagai berikut:
Gempa pembuka:
M 2,9 pukul 8.31.06 WIB
M 2,8 pukul 8.39.01 WIB
M 2,1 pukul 8.45.30 WIB
Gempa utama:
M 3,5 pukul 8.47.05 WIB
Gempa susulan:
M 2,4 pukul 8.49.12 WIB
M 2,4 pukul 8.54.27 WIB
M 2,8 pukul 8.56.37 WIB
M 2,3 pukul 8.56.44 WIB
M 1,6 pukul 9.10.44 WIB
Aktivitas gempa tektonik di wilayah Pengalengan ini memang cukup aktif. Sebelumnya pada 6 November 2016 BMKG mencatat di wilayah ini juga pernah diguncang gempa signifikan dengan magnitudo 4,2 hingga menimbulkan terjadinya kerusakan beberapa bangunan rumah warga di wilayah Pengalengan.
"Mengingat adanya rentetan gempa yang terjadi ini, kepada masyarakat di Pengalengan diimbau untuk tenang namun waspada dengan beberapa aktivitas gempa kecil ini. Peristiwa Gempa Pengalengan ini bagi para ahli kebumian merupakan fenomena menarik untuk dikaji, termasuk mengidentifikasi dan memetakan jalur sesar aktif di wilayah ini," imbau BMKG.