Informasi yang diperoleh detikcom, saat kejadian korban tengah nongkrong bersama tiga temannya di sebuah gang di Kampung Babakan Sirna, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Tiba-tiba muncul delapan orang berboncengan empat motor langsung menyerang korban bersama teman-temannya.
"Ada empat motor tiba-tiba datang. Seluruhnya delapan orang, mereka berboncengan. Mereka pakai penutup kepala dan helm, bawa samurai. Nggak ngomong apa-apa, langsung menyerang," kata Ws, teman korban, kepada awak media.
Korban dan teman-temannya sempat melakukan perlawanan hingga gerombolan pelaku mundur. Nahas, korban yang sempat maju melakukan perlawanan malah terjatuh dan diserang para pelaku.
"Korban diserang bergantian oleh para pelaku. Kami memang sempat melawan, mereka juga mundur. Korban ada beberapa luka bacokan. Saat ini kondisinya sudah diperban," lanjut Ws seraya menjelaskan korban sebelumnya tidak punya permasalahan dengan pihak mana pun.
Sementara itu, di lokasi yang sama, orang tua korban mengecam aksi penyerangan kepada putranya. Ia berharap kepolisian segera menangkap para pelaku.
"Kondisi anak saya mengkhawatirkan. Ada beberapa bacokan dari kepala, tangan, paha, dan ketiak. Luka benda tajam. Yang paling parah ada luka yang nyaris kena rusuk. Harapan saya, tolong kepada pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tolong lakukan tindakan tegas untuk gerombolan bermotor ini," kata Dankih.
Dankih berharap aparat juga tegas menindak gerombolan tersebut. "Ini sudah terjadi puluhan kali. Kami berharap aparat tegas supaya ada efek jera. Kami mohon sebagai keluarga korban, tangkap pelakunya. Jangan sampai, yang kami takutkan, baik simpatisan saya maupun anak saya yang akan bergerak dan mempersenjatai diri mencari mereka," tandasnya. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini