Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengungkapkan tiga WNI yang gagal pulang ke Indonesia dari Wuhan, China karena sakit. Gagal pulangnya tiga WNI yang sakit itu disebut Terawan sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seperti yang dikutip dari situs resmi WHO terkait petunjuk WHO soal perjalanan internasional dalam artikel berjudul 'WHO advice for international traffic in relation to the outbreak of the novel coronavirus 2019-nCoV' yang diunggah pada 27 Januari 2020 disebut bahwa wabah virus Corona berasal dari kota Wuhan.
WHO menyebut kota ini merupakan pusat transportasi domestik dan internasional utama. Karena itu, untuk membatasi penyebaran virus Corona yang lebih masif, dibutuhkan langkah pencegahan. WHO menyarankan salah satunya melalui penyaringan orang-orang yang akan keluar dari Wuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lakukan penyaringan keluar di bandara dan pelabuhan internasional di daerah yang terkena. Tujuannya mendeteksi dini orang-orang yang berpergian dengan bergejala terjangkit virus untuk dievaluasi dan mendapat perawatan lebih lanjut."
Penyaringan ini termasuk memeriksa tanda-tanda dan gejala, misalnya demam di atas 38 derajat Celsius dan batuk. Kemudian melakukan wawancara para calon penumpang dengan gejala infeksi pernapasan berkaitan dengan pernah-tidaknya terkena kontak dengan penderita atau hewan sumber virus.
Simak Video "Usai Dinyatakan Negatif, Suspect Corona di Cibubur Dipulangkan"
"Para pelintas dengan tanda atau gejala di atas harus diarahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan laboratorium untuk pengujian. Sementara yang sudah terkonfirmasi kasus positif harus diisolasi dan mendapatkan perawatan."
WHO juga menyarankan orang yang akan keluar jika pernah melakukan kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona atau terpapar langsung ke sumber infeksi potensial harus ditempatkan di bawah pengawasan medis.
"Kontak berisiko tinggi harus menghindari bepergian selama durasi masa inkubasi atau hingga 14 hari."
Dalam rapat kerja (raker) bersama dengan Komisi IX DPR di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020), Menkes Terawan menyampaikan ada tujuh WNI yang batal pulang ke Indonesia.
"Empat orang mengundurkan diri, tidak mau, karena merasa nyaman di Wuhan-nya dan mereka membuat surat pernyataan bahwa aman supaya tidak ada syak wasangka," kata Terawan.
Sementara itu, tiga WNI lainnya dinyatakan sakit oleh otoritas China. Terawan mengatakan sakit apa pun yang dialami oleh WNI itu membuat ketiganya dinyatakan tak boleh diberangkatkan.
"Yang tiga tidak lolos proses screening kesehatan oleh pemerintah China, karena aturannya apa? Yang sakit tidak boleh diberangkatkan. Entah sakit apa pun, tidak boleh diberangkatkan, mau ibaratnya sakit mata juga tidak boleh," ujar Terawan.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negari, Judha Nugraha, menuturkan tiga pelajar asal Indonesia tak diizinkan ikut terbang bersama 238 WNI lainnya karena mengalami demam dan batuk.
"Nah ini bukan lantas yang bersangkutan terkena virus Corona, tidak, jadi mereka dikembalikan ke asrama masing-masing," kata Judha di Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (3/2).