Caketum PAN Asman Abnur menuturkan tak ada salahnya jika PAN memperbaiki posisi saat ini. Baginya, sepanjang tidak transaksional, sah-sah saja PAN menjaga hubungan baik dengan semua pihak, termasuk pemerintah.
"Sebuah partai politik itu harus membangun komunikasi ke semua pihak, parpol lain, pemerintah juga tentu. Pilpres sudah selesai, saya pikir nggak salah kalau parpol memperbaiki posisinya yang penting peranan secara dasar tidak berubah, artinya jangan sampai transaksional. Bergabung dapat ini dapat itu kan nggak bagus. Di situlah manfaat itu kalau memang untuk publik akan dapat apresiasi dari publik. Karena parpol itu kan sasarannya publik kalau dapat apresiasi kan kursinya naik," kata Asman Abnur, Senin (3/2/2020).
Asman Abnur lantas bicara soal etika politik. Ia pernah mundur dari kursi MenPAN-RB karena merasa tak seharusnya berada di kursi itu, sedangkan partainya kala itu mendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres. "Ya pasti godaan untuk memegang jabatan itu tinggi ya. Tapi saya sadar bisa jadi menteri karena diusulkan oleh PAN. Pada saat PAN tidak punya komitmen ya saya harus menyesuaikan, sebagai kader partai ya saya tidak boleh meninggalkan partai. Saya melihat etika saya tidak bagus kalau saya jalan terus. Nanti malah membebani yang memberi job ke saya, apalagi seorang menteri yang tidak didukung parpol yang saya wakili itu kan jadi sorotan publik, kalau jadi sorotan publik yang membebani presiden. Masa menteri membebani Presiden saya tidak mau, jabatan itu kan amanah," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bermodal pengalaman di eksekutif dan legislatif, Asman Abnur mengaku yakin memenangi Kongres PAN. Ia mengaku tak mengincar Pilpres 2019 sekalipun seandainya kursi ketum PAN di tangannya.
"Saya belum berpikir sejauh itu. Yang jelas, setelah jadi menteri, jabatan ketua umum partai itu adalah cita-cita buat seorang politisi. Apa yang saya lakukan di partai lima tahun ke depan hasilnya itulah yang menentukan langkah berikutnya. Saya akan melakukan sesuatu agar partai menjadi lebih besar, tata kelolanya lebih baik, menjadi partai contoh di republik Indonesia, jadi role model," kata Asman.
Ia lantas ditanya wartawan soal posisi Amien Rais yang banyak disebut-sebut dominan di PAN. Bagi Asman, yang paling penting adalah tata kelola partainya.
"Saya umpamakan sebuah korporat, korporat itu kan ada pemilik ada pemegang saham dan ada CEO. CEO itu kan yang menjalankan perusahaan, tak ubahnya di partai. Di partai itu ada AD/ART, pedoman organisasi, ini harus diperkuat. Bagaimana pembagian kewenangan, tugas dan tanggung jawab. Kalau itu kita patuhi siapa mau intervensi walaupun ketua umum," kata Asman.
Simak Video "PAN Tentukan Posisi di Pemerintahan Jokowi dalam Kongres"