Underpass Kemayoran kembali terendam banjir usai Jakarta diguyur hujan deras pagi ini. Keringnya underpass Kemayoran rupanya tak bertahan lama setelah underpass itu juga terendam banjir pekan lalu.
Dirangkum detikcom, Minggu (2/2/2020), underpass Kemayoran terendam banjir hingga setinggi 4 meter pada Jumat (26/1) lalu imbas hujan yang mengguyur sejumlah wilayah Jakarta pagi harinya. Saat itu, underpass Kemayoran tak bisa dilintasi kendaraan.
Lewat dari 24 jam, banjir di underpass Kemayoran belum juga surut. Sejumlah pompa penyedot pun disiagakan di lokasi untuk mengatasi banjir.
Untuk diketahui, underpass Kemayoran dikelola oleh PPK Kemayoran. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihaknya bakal membantu seluruh kawasan di Jakarta yang kebanjiran.
"Ya, ini bertahun-tahun karena itu kita tidak ingin berulang. Jadi kita harus bicara dengan pengelola di sini. Kan tidak mungkin DKI masuk mengelola di sini. Ini adalah kawasan yang ada pengelolanya, ada PPK-nya, nanti kita akan bicara dengan pengelola untuk bisa memastikan," kata Anies usai meninjau banjir di underpass Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/1/2020).
Banjir di underpass Kemayoran itu baru surut pada Senin (27/1). Sejumlah kendaraan sudah bisa menggunakan akses jalan ini. Baik yang mengarah dari Rumah Susun Conver Kemayoran menuju ke arah sekolah Gandhi maupun sebaliknya.
Underpass Kemayoran Kebanjiran Lagi
Minggu (2/2) pagi kemarin, banjir kembali merendam underpass Kemayoran usai hujan deras mengguyur Jakarta. Ketinggian air diperkirakan mencapai 4 meter. Kendaraan pun tidak bisa melewati underpass tersebut.
Sekretaris Kota Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin mengatakan pihaknya menyiagakan 5 pompa untuk mengatasi banjir di underpass Kemayoran. Pemprov DKI Jakarta menurunkan 5 unit damkar untuk membantu memompa air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekda DKI Jakarta, Saefullah, yang pagi hari meninjau langsung banjir di underpass Kemayoran mengatakan dirinya meminta Damkar segera melakukan penyedotan air, agar underpass ini kembali bisa dilalui. Petugas kebersihan juga diminta untuk ikut membantu 50-60 petugas damkar yang bersiaga di lokasi.
"Saya sudah minta Pak Lurah, Pak Camat, Damkar kita untuk lakukan ini. Jangan menunggu, kerjakan saja secepatnya-cepatnya. Usahakan bisa kering karena ini dibutuhkan warga juga," kata Saefullah.
Saefullah memberikan masukan kepada PPK Kemayoran terkait banjir yang terjadi di underpass Kemayoran. Saefullah menyebut perlu ada evaluasi sistem drainase.
"Tadi saya coba telusuri ini, saya dari pintu selatan belok ke sini flyover kiri. Saya sarannya PPK Kemayoran ini, drainase Kemayoran mesti dievaluasi, ada sistem polder sendiri," ujar Saefullah
Saefullah mencontohkan kawasan Ancol yang menurutnya memiliki sistem polder tersendiri. Selain itu, Saefullah mengatakan diperlukan juga perbaikan sistem pompa.
![]() |
Banjir di underpass Kemayoran pun belum surut. Banjir diperkirakan baru akan surut dalam dua atau tiga hari ke depan.
"Kita masih prediksikan dua sampai tiga harilah, mudah-mudah tidak hujan lagi. Tapi alat kita standby terus," ujar Kadis Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi.
Satriadi mengatakan air yang dipompa ini akan dibuang atau disalurkan ke gorong-gorong. Menurutnya, petugas akan tetap berjaga hingga ketinggian air di underpass menurun.
Dia mengatakan sebanyak 17 pompa dari berbagai pihak dikirimkan ke lokasi. Pemompaan ini disebut dilakukan di kedua sisi underpass.
"Ada 8 mobil pemadam dan 25 orang. Pompa air, SDA 5 dan PUPR 4. Total ada 17 pompa air. Dari sisi utara dan selatan kita sudah usaha surutkan," kata Satriadi.