Video kereta api inspeksi 4 yang ditumpangi Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin disoraki oleh penumpang KRL viral di media sosial. Para penumpang mengeluhkan kereta inspeksi tersebut karena perjalanan KRL menjadi terlambat.
Terkait kejadian itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pun menyampaikan permintaan maaf. VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba mengatakan, keterlambatan itu dikarenakan adanya pergantian jalur.
"Mohon maaf kalau ada kelambatan 20-30 menit. Tentu ini karena ada pergantian jalur dan kami harus memastikan keselamatan yang utama," ujar Anne dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (31/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anne menjelaskan bahwa kereta inspeksi 4 yang ditumpangi Wapres Ma'ruf Amin adalah dalam rangka melakukan visit pengembangan jalur Rangkas-Serang yang akan direvitaliasai. jalur Rangkas-Serang juga rencananya akan dibangun elektrifikasi supaya mobilisasi masyarakat Rangkas-Serang juga semakin baik.
"Upaya pemerintah membangun infrastruktur harus kita dukung ini sangat bermanfaat dalam jangka panjang dan mendukung mobilisasi juga ekonomi masyarakat Rangkas-Serang," imbuh Anne.
Sebelumnya, Juru Bicara Wapres Masduki Baidowi juga telah memberikan penjelasan. Bahwa kereta yang disoraki oleh penumpang KRL itu sudah kosong.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidowi mengatakan Wapres Ma'ruf Amin tak menumpangi kereta yang melintas di Tanah Abang itu. Masduki mengatakan, Ma'ruf sebelumnya telah turun di Stasiun Kebayoran Lama dari Banten.
Simak Video "Wapres Ma'ruf Amin Sambangi Pengungsi Banjir Lebak"
"Jadi yang disoraki warga itu kereta kosong. Udah nggak ada di situ, Pak Wapres turun di Stasiun Kebayoran Lama dari Banten," kata Masduki.
Dilihat detikcom, Jumat (31/1/2020), video yang viral tersebut diambil di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam video itu, tampak kondisi penumpang yang menumpuk di peron stasiun saat Kereta Inspeksi 4 lewat yang sebelumnya digunakan Ma'ruf untuk mengecek perbaikan jalur KA Rangkasbitung-Serang.
Saat kereta melintas, kemudian terdengar sorakan dari para penumpang KRL yang tengah menunggu kereta. Dalam narasinya, dituliskan bahwa kereta VVIP itu menganggu jadwal perjalanan KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung. Penumpang yang akan balik ke rumah disebut terpaksa menunggu KRL lebih lama.
Masduki mengatakan, tidak ada maksud untuk mengganggu atau memperlambat masyarakat. Namun menurutnya, hal ini sesuai dengan undang-undang untuk pengamanan wapres.
"Itu kan memang nggak disengaja untuk mengganggu masyarakat, tapi memang kondisinya seperti itu. Makanya saya bilang, karena ini di satu sisi menjalankan tugas kenegaraan, ada UU yang melindungi itu untuk dilaksanakan seperti itu," kata Masduki.