Tepat 33 tahun lalu pemerintah Jerman Barat kelimpungan dengan masalah 3.000 ton susu bubuk yang terpapar radioaktif. Susu tersebut berasal sapi yang digembalakan di padang rumput Alpen.
Rumput di kawasan itu rupanya terkontaminasi oleh isotop cesium dari ledakan reaktor Chernobyl, Uni Soviet pada akhir April 1986. Pejabat kesehatan di Bremen seperti yang dikutip The New York Times mengatakan hasil tes menunjukkan tingkat radiasi mencapai 6.000 becquerel per kilogram susu bubuk.
Angka ini jauh di atas level maksimum yang diizinkan Komunitas Eropa yakni 370 becquerel untuk susu dan produk susu yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia dan 1.850 becquerel untuk pakan ternak
Susu-susu tersebut menurut The Times sudah berada dalam 150 gerbong kereta. Semuanya siap dikirimkan ke pabrik untuk diproses lebih lanjut menjadi pakan ternak. Pakan ternak ini akan dikirimkan ke sejumlah negara diantaranya Mesir melalui Bremen, dan ke Angola melalui Cologne.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat kepolisian di Bremen menduga kuat pengiriman tersebut menjadi bagian dari kesepakatan ilegal untuk menyingkirkan susu radioaktif tersebut. Pejabat di Bremen dan Cologne sendiri berpendapat susu-susu tersebut harus dikirim kembali ke Bavaria, tempat susu tersebut dihasilkan.
Namun Bavaria menolak. Pejabat di Bavaria menyatakan susu itu dapat dicampur dengan pakan ternak lainnya dan membuatnya aman dijual untuk konsumsi hewan ternak. Setelah polemik antar pejabat negara bagian itu makin membesar, polisi akhirnya menghentikan pengiriman dan menahan gerbong berisi susu tersebut.
"Kami tidak boleh membiarkan kesan bahwa kami akan menawarkan sesuatu kepada negara ketiga sesuatu yang tidak diizinkan untuk konsumsi di sini," ujar Menteri Lingkungan Hidup, Konservasi Alam, dan Keselamatan Nuklir Jerman Barat, Walter Wallman seperti yang dikutip The Times.
Namun Wallmann mengakui, pedoman Komunitas Eropa dan Jerman untuk tingkat radioaktif yang dapat diterima, hanya berlaku untuk barang impor atau dikonsumsi di Eropa. Bukan bagi makanan yang diekspor ke tempat lain.
Dia juga mengatakan, pemerintah federal Jerman Barat telah membayar susu itu setara dengan USD 2,1 juta atau sekitar USD 440 per ton, sebagai kompensasi kerugian karena kontaminasi radioaktif. Selanjutnya ribuan ton susu tersebut akhirnya dihancurkan.