Seorang wanita berkewarganegaraan AS-Israel yang dibui atas kasus penyelundupan narkoba, bebas dari tahanan di Rusia setelah mendapat pengampunan dari Presiden Vladimir Putin.
Putin memberi pengampunan pada wanita muda bernama Naama Issachar itu pada Rabu (29/1) malam waktu setempat, sebelum kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Moskow, Rusia pada Kamis (30/1) waktu setempat.
"Karena keputusan presiden tentang pengampunan, Naama Issachar telah bebas dari penjara," demikian pernyataan dinas penjara Rusia dalam sebuah statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (30/1/2020).
Issachar (26) ditangkap di bandara Sheremetyevo, Moskow pada April 2019 saat dia berada di zona transit dalam perjalanan dari India menuju Israel. Otoritas Rusia menyatakan bahwa mereka menemukan 9 gram ganja dalam tas bawaannya. Pada Oktober 2019 lalu, dia pun dijatuhi hukuman penjara 7,5 tahun.
"Dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan, saya mengampuni Naama Issachar," kata Putin dalam dekrit yang dikutip oleh Kremlin.
Nasib wanita muda itu telah memicu gelombang simpati di Israel, di mana Netanyahu telah berjanji untuk melakukan segalanya demi pembebasannya.
Surat kabar Israel, Yediot Aharonot melaporkan bahwa wanita muda itu akan kembali ke Israel pada hari Kamis (30/1) ini dengan pesawat Netanyahu.
Sebelumnya pada Desember 2019 lalu, Issachar kalah dalam permohonan banding atas hukumannya, yang oleh Netanyahu disebut sebagai tidak proporsional.
Selama sidang banding, Issachar bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah dan menyebut dakwaan terhadap dirinya tidak masuk akal.
Dia dipenjara di sebuah penjara di wilayah Moskow. Setelah sempat menolak untuk meminta pengampunan pada Putin, pada Minggu (26/1) lalu, dia menandatangani permohonan pengampunan pada Putin.