Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya mengingatkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk menyiapkan anggaran evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China. Komisi I tak ingin evakuasi batal karena anggaran belum siap.
"Kami dengar nantinya ketika opsi evakuasi dilakukan, libatkan tiga pesawat milik (TNI) AU. Kami harap kalau itu bisa dilakukan jangan sampai masih cari-cari dana kontijensi. Harus disiapkan dari awal," kata Riefky dalam rapat kerja dengan Kemlu di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Riefky juga meminta Kemlu mempersiakan secara matang rencana evakuasi WNI di Wuhan. Ia tidak ingin anggaran menjadi kendala evakuasi WNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai evakuasinya, momentumnya cuma punya waktu dua hari, sementara, untuk tunggu dana satu minggu. Akhirnya momentum itu tertutup kembali dan malah makin terisolasi," jelasnya.
Peringatan Riefky langsung direspons oleh pihak Kemlu yang hadir dalam rapat, yaitu Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya. Ia memastikan anggaran evakuasi WNI yang terisolasi di Wuhan karena virus corona sudah disiapkan.
"Kami siapkan charter flight dari sipil flight. Dari Kemlu bisa menjamin bahwa anggaran tidak ada masalah," ucap Desra.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan pihaknya siap mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan. Hadi menyebut TNI menunggu perintah dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.
"Kami tunggu perintah dari Menlu, iya kan. Ini leading sector-nya kan Menlu, kami yang penting siap kapan Bu Menlu minta bantuan, kita siap," kata Hadi di kompleks MPR/DPR, Kamis (30/1).
Simak Video "Kata Kapolri Soal Isu Harun Masiku dan 'Insiden' di PTIK"