Massa demo buruh di depan Istana di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, berangsur membubarkan diri siang ini. Meski begitu, lalu lintas di Jl Medan Merdeka Barat dari arah Harmoni ke Bundaran HI masih ditutup.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (30/1/2020), pukul 14.05 WIB, massa mulai meninggalkan lokasi aksi di Taman Pandang. Massa kemudian bergerak ke Patung Kuda untuk menaiki kendaraan yang mengangkutnya.
Situasi arus lalu lintas di Jl Medan Merdeka Barat dari bundaran HI menuju Harmoni terlihat ramai lancar. Begitu juga lalu lintas dari arah Harmoni selepas Patung Kuda menuju ke HI lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat beberapa orang masih berkumpul di Taman Pandang. Mereka duduk-duduk dan beristirahat.
Aksi demo meninggalkan sampah di Taman Pandang. Sejumlah petugas kebersihan dengan sigap langsung mengangkut sampah-sampah di lokasi.
Koordinator Gerakan Kesejahteraan Nasional (Gekanas), R Abdullah, mengatakan aksi tersebut untuk menolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Ia khawatir Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja ini akan merugikan kepentingan kaum pekerja dan masyarakat.
"Saya katakan, kalau menolak mutlak, tidak. Sepanjang hal tersebut maslahat dan ada kebaikan bagi masyarakat dan bangsa khususnya masyarakat pekerja pasti kita akan terima. Tetapi, ketika ada indikasi bahwa undang-undang tersebut gradasi, menurunkan kualitas undang-undang itu yang hari ini ada, kita akan menolak," ujar Abdullah.
![]() |
Simak Video "Puan Maharani: DPR Belum Terima Draf Omnibus Law"
Dalam demo tersebut, massa membacakan hasil pertemuan DPR dengan pihak Kantor Staf Presiden (KSP) pada 20 Januari 2020. Resume itu kemudian dibacakan oleh Indra Munaswar.
"Pada hari ini Senin, 27 Januari 2020, bertempat di Kantor Staf Presiden (KSP) yang berkedudukan di Gedung Bina Graha, Jalan Veteran No 16, Jakarta Pusat, telah diadakan audiensi antara delegasi Gekanas dengan KSP Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM yang dipimpin oleh Ibu Jaleswari Pramodhawardani serta didampingi Staf KSP disaksikan oleh unsur kepolisian Polda Metro Jaya," tutur Munaswar.
Dalam audiensi tersebut Gekanas menyampaikan penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang dinilai merugikan kepentingan kaum pekerja. Ada beberapa kesimpulan yang ditarik dalam dialog tersebut.
"Bahwa pada prinsipnya KSP sangat memahami kegelisahan para pekerja dengan adanya berbagai informasi tantang RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang sangat simpang siur, mengakibatkan aksi unjuk rasa di kalangan pekerja di berbagai daerah. Kedua, bahwa menyikapi hal tersebut KSP memberikan kesempatan kepada elemen Serikat Pekerja/Serikat Buruh, khususnya Gekanas untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KSP tentang perkembangan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja," tutur Munaswar.
Munaswar menuturkan, KSP dan Gekanas juga bersepakat melakukan pertemuan berkala untuk membahas RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja mulai Senin (3/2).
Saat ini, situasi di Jl Medan Merdeka Barat sudah kondusif. Meski begitu, sejumlah polisi masih berjaga-jaga di lokasi.
![]() |