Dievakuasi dari Wuhan, 195 Warga AS Dikarantina 72 Jam di Pangkalan Militer

Dievakuasi dari Wuhan, 195 Warga AS Dikarantina 72 Jam di Pangkalan Militer

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 30 Jan 2020 14:42 WIB
Carrying some 240 American diplomats and citizens, a Boeing 747 aircraft sits on the tarmac of Ted Stevens Anchorage International Airport in Anchorage, Alaska Tuesday, Jan. 28, 2020. Chartered by the U.S. government, the plane flew from Wuhan, China, the source of the recent coronavirus outbreak. The plane will refuel while passengers clear customs and go through the Centers for Disease Control screening before heading to Ontario, California. (AP Photo/Michael Dinneen)
Pesawat yang membawa para diplomat AS dan keluarganya dari Wuhan, China (AP Photo/Michael Dinneen)
California -

Nyaris 200 warga Amerika Serikat (AS) yang baru dipulangkan dari Wuhan, China, untuk menghindari wabah virus corona akan menjalani karantina selama 72 jam di sebuah pangkalan militer AS di California. Mereka akan menjalani pemeriksaan medis secara intensif sebelum diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (30/1/2020), sekitar 195 warga AS yang sebagian besar diplomat dan anggota keluarganya, baru saja dievakuasi dari Wuhan -- tempat asal muasal virus corona -- dengan menggunakan sebuah pesawat yang dicarter pemerintah AS.

Pesawat tersebut berhenti di Alaska pada Selasa (28/1) malam waktu setempat untuk mengisi bahan bakar, sebelum melanjutkan penerbangan ke March Air Reserve Base yang berjarak 97 kilometer sebelah timur Los Angeles.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, 195 warga AS itu telah diperiksa secara medis oleh otoritas China dan para pejabat Departemen Luar Negeri AS sebelum diterbangkan dari Wuhan. Mereka juga diperiksa oleh tim CDC saat mendarat di Alaska.

Seluruh penumpang bersedia dikarantina secara sukarela di sebuah perumahan khusus di pangkalan militer di California tersebut. Karantina akan diberlakukan selama 72 jam. Lokasi karantina terpisah dengan lokasi para personel militer AS.

ADVERTISEMENT

"Saya secara pribadi berbicara dengan mereka ketika mereka turun dari pesawat dan menjalani pemeriksaan pertama. Mereka senang ada di sini. Mereka sangat kooperatif dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan," ucap Wakil Direktur Pusat Nasional untuk Penyakit Menular dan Zoonosis pada CDC, Dr Christopher Braden, dalam konferensi pers.

Simak Video "Karena Virus Corona, Taeyeon dan NCT Dream Batalkan Konser"

[Gambas:Video 20detik]

Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona di China sejauh ini mencapai 170 orang. Total 7.711 kasus virus corona terkonfirmasi di berbagai wilayah China daratan. Berbagai negara termasuk AS mengevakuasi warga mereka yang ada di kota Wuhan.

Warga AS yang dikarantina itu akan menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut, termasuk tes darah untuk mengetahui paparan virus, dalam waktu tiga hari ke depan. Sejauh ini, belum ada satu orang pun yang menunjukkan gejala-gejala virus corona, seperti demam, kesulitan bernapas dan batuk-batuk.

Disebutkan bahwa satu orang yang masuk daftar evakuasi tidak diperbolehkan naik pesawat saat di Wuhan, karena orang itu mengalami demam.

Dituturkan lebih lanjut oleh para pejabat CDC bahwa mereka yang tidak memiliki indikasi terpapar virus corona, akan diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Pemulangan dimungkinkan jika individu itu tidak mengalami gejala virus corona atau memiliki hasil tes negatif. Disebutkan Braden bahwa individu itu akan dinyatakan tidak menular dan diizinkan bepergian dengan transportasi umum tanpa ada risiko bagi masyarakat lainnya.

Braden mengatakan, jika seorang individu dinyatakan positif virus corona atau jatuh sakit tiga hari saat karantina, maka dia akan dipindahkan ke Riverside Medical Center untuk menjalani perawatan medis lanjutan dan dikarantina sepenuhnya.

Sejauh ini, lima kasus virus corona tengah ditangani di AS. Braden menyebut saat ini belum ada kasus yang fatal di wilayah AS. Sekitar 165 orang lainnya, selain warga AS yang baru dievakuasi, kini dalam pengawasan karena diduga terinfeksi virus corona.

"Tidak ada indikasi kita mendapati penularan dari kasus-kasus tersebut dan oleh karena itu, risiko untuk orang-orang di Amerika Serikat, kami yakini adalah rendah," tandas Braden.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads