Titik Balik Ardian, Eks Napi yang Bebaskan Sukiyah dari Rambut Sarang Tikus

Round-Up

Titik Balik Ardian, Eks Napi yang Bebaskan Sukiyah dari Rambut Sarang Tikus

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 30 Jan 2020 13:07 WIB
Sukiyah (50) usai rambut gimbalnya dipotong. Kini ia dirawat di Rumah Pemulihan Efata, Semarang, Selasa (28/1/2020).
Ardian bersama Sukiyah di Rumah Pemulihan Efata. (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Yogyakarta -

Nama Ardian Kurniawan Santoso ramai dibicarakan setelah aksinya menolong Sukiyah (50), yang bertahun-tahun hidup sendiri di rumahnya di Getasan, Kabupaten Semarang. Perjalanan hidup Ardian ternyata berliku, titik baliknya terjadi setelah dia terpuruk karena keluar-masuk bui.

Menengok ke belakang pada 2014, Ardian terlibat dalam kasus penggelapan 7,5 ton beras yang sedang diangkutnya sebagai sopir truk. Atas tindakannya itu, dia mendekam di Lapas Kelas II-B Jember selama dua tahun.

Selesai menjalani hukumannya, Ardian ternyata masih mengulangi kejahatan lagi dengan membobol sebuah toko kelontong. Untuk kasus kedua, dia divonis hukuman 1 tahun 4 bulan. Semula dikurung di Rutan Salatiga, tapi kemudian dipindah ke Rutan Boyolali karena pelanggaran perkelahian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selepas dari hukuman, keluarganya berantakan. Ardian bergabung dengan kehidupan jalanan. Berbaur dengan pengemis dan gelandangan yang serba-kekurangan.

"Saya mulai berpikir, andai saya kaya dan bisa memberi mereka, betapa bahagianya mereka," kata Ardian saat berbincang dengan detikcom di rumahnya, Jalan Merak, Klasemen, Kelurahan Mangunsari, Salatiga, Rabu (29/1).

ADVERTISEMENT

Pada saat sedang dalam kondisi terpuruk, pria kelahiran 10 Juli 1987 itu mendapat kabar bahwa anaknya merengek minta dibelikan motor. Saat dia kesulitan mencari uang dan keinginan memenuhi harapan anak, sempat tebersit di benaknya untuk mengambil jalan pintas dengan mencuri.

Namun Ardian ingin membuat anaknya bangga pada sosok ayah kandungnya.

Simak Video "Penampilan Baru Sukiyah yang Rambutnya Dihuni Tikus dan Kecoa"

[Gambas:Video 20detik]

"Saya bingung bagaimana cara mendapat motor. Kepikiran mau maling, tapi saya kasihkan anak saya, tidak tega," katanya.

Suatu ketika, dia mendapat informasi tentang kerja sebagai relawan. Dia ikut mendaftar, tapi dia tak segera dipanggil untuk segera bekerja. Akhirnya dia berangkat ke Bali untuk mencari pekerjaan.

Meski sudah bekerja dan mendapat gaji di Bali, keinginan Ardian bergabung menjadi relawan masih ada. Tujuh bulan setelah mendaftar, akhirnya ada panggilan dari relawan.id dan Ardian memilih keluar dari Bali.

"Gambarannya saya bisa kerja di kantoran, maka saya keluar dari kerjaan di Bali. Ternyata suruh bagi-bagi nasi, bangun rumah. Bayarannya gimana? Ternyata nggak gajian. Tapi aku senang, ingat lagi pas hidup di jalan, waktu itu aku bilang kalau ada uang, bagi-bagi ke mereka (pengemis), jadi ya saya tekuni," jelasnya.

Untuk mendapat penghasilan, dia akhirnya membuka persewaan motor. Kegiatan relawannya terus dilakukan termasuk bergabung dengan kelompok relawan di Salatiga. Dia juga bergabung menjadi relawan di Palu saat terjadi gempa dan tsunami.

Kegiatan kemanusiaan terus dilakukan Ardian hingga kemudian ia menjadi relawan nasional dan menjadi sopir foodtruck untuk berkeliling Indonesia membagikan 1.000 bungkus nasi setiap hari.

"Saya juga punya ambulans dari hasil jual motor saya yang dua. Sekarang masih dipinjam di Solo," katanya.

Nama Ardian mencuat setelah aksinya menolong Sukiyah (50) viral. Sukiyah merupakan perempuan buta yang hidup sebatang kara dan disebut sudah 27 tahun tidak mandi. Kondisinya mengenaskan dengan rambut gimbal 1,5 meter dan sudah jadi sarang tikus.

Sukiyah yang selalu berontak saat akan ditolong tetangganya akhirnya luluh pada Ardian. Dengan bujuk rayu dan canda, Ardian mengevakuasi Sukiyah dan memotong rambutnya.

Kini Sukiyah sudah ada di Rumah Pemulihan Efata. Kondisinya semakin baik dan nafsu makannya bertambah. Bahkan Sukiyah sudah mau belajar berjalan sendiri setelah belasan tahun tak mau berjalan kaki.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads