Mahasiswi Asal Bekasi Terjebak di Wuhan, Ortu Minta Pemerintah Evakuasi

Mahasiswi Asal Bekasi Terjebak di Wuhan, Ortu Minta Pemerintah Evakuasi

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 30 Jan 2020 12:45 WIB
Mahasiswi Asal Bekasi Terjebak di Wuhan, Orang Tua Waswas
Husnia, mahasiswi asal Bekasi yang diklaim ada di Wuhan. (Isal Mawardi/detikcom)
Bekasi -

Husnia (22), mahasiswa asal Kabupaten Bekasi, diklaim terjebak di Wuhan, China. Orang tua meminta pemerintah bertindak cepat untuk mengevakuasi anaknya dan teman-temanya.

"Harapan sebagai orang tua aja untuk secepatnya pemerintah Indonesia mengevakuasi mahasiswa yang ada di Wuhan," ujar ayahanda Husnia, Sujak (67), di kediamannya, di Desa Kalijaya, RT 2 RW 6, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (30/1/2020).

Ia khawatir akan kondisi Wuhan akibat dampak virus Corona. Selain itu, biaya hidup di Wuhan, disebut Sujak, makin tinggi sehingga membuat anaknya terbatas untuk makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Sujak menyebut Pemerintah Kabupaten Bekasi telah memberikan bantuan kepadanya berupa uang tunai. Uang tersebut pun segera dikirimkan kepada anaknya untuk bertahan hidup.

"Barang-barang (pokok) sudah pada mahal, cuma untuk yang dimakan aja, tapi orangnya semua teman-teman (Husnia) sehat, Husnia-nya bilang gitu," kata Sujak.

ADVERTISEMENT

Masa belajar Husnia di Central China Normal University (CCNU) telah usai. Kini dia hanya menunggu waktu untuk dapat pulang ke Indonesia.

Sujak bercerita, tiket yang telah dibeli anaknya untuk penerbangan ke Indonesia tanggal 2 Februari terpaksa dibatalkan. Pemerintah China membatasi mobilisasi penduduk untuk keluar-masuk Wuhan.

"Udah di-cancel (penerbangan ke Indonesia) itu," ujar Sujak.

"Ya tetap waswas, takutnya ya itu kalau kena virus takutnya, (virus) ganas," sambung Sujak.

Simak Video "Virus Corona Diprediksi Segera Mereda"

[Gambas:Video 20detik]

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi terus mematangkan rencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Wuhan, China. Menlu Retno terus berkoordinasi dengan otoritas China terkait rencana evakuasi ini.

"Dari sejak awal kita sudah membuka opsi evakuasi. Nah, tentunya kita ingat bahwa situasi Wuhan adalah lock down, nah ini yang kita detailkan terus dengan otoritas Tiongkok, saya terus berkoordinasi dengan negara lain," kata Retno di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

"Saya tiap hari dengan Menlu Australia yang paling tidak sampai malam tadi belum dapat evakuasi. Persiapan mereka juga cukup matang, untuk compare saling belajar, kita bisa saling belajar mengeluarkan WNI kita," sambung Retno.

Menurut Retno, berdasarkan data terbaru, ada sekitar 243 WNI yang mayoritas berada di Wuhan. Kementerian Luar Negeri juga terus berkomunikasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di China untuk pendataan terkait rencana evakuasi.

"Nah, pada saat kita merancang evakuasi, itu hitunganya sangat kompleks, dalam artian kita lihat sebarannya dulu ada di titik yang jaraknya di Wuhan ratusan kilometer. Bagaimana mengambil mereka dalam kondisi lock down, busnya ini dari mana, detail sekali. Tapi kita bekerja dengan cepat," ujar Retno.

Retno berharap dalam waktu dekat pemerintah bisa mengevakuasi WNI di Wuhan. Sementara untuk urusan logistik, Retno mengatakan, pihak KBRI juga memastikan WNI di Wuhan tak kekurangan makanan.

Halaman 2 dari 2
(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads