Kejagung telah melakukan penggeledahan di tiga tempat yang berkaitan dengan kasus korupsi Jiwasraya. Dari hasil penggeledahan tersebut, Kejagung menyita beberapa dokumen yang akan dijadikan alat bukti penyidikan.
"Yang kita lihat alat bukti surat, dokumen-dokumen yang kita lihat di kantor sekuritas ini," ujar Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Febrie Adriansyah kepada wartawan di Gedung Bundar Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020).
Febrie mengatakan penyitaan dokumen tersebut untuk memastikan jumlah transaksi saham dalam kasus Jiwasraya. Namun, Febrie tak membeberkan dokumen apa yang disita penyidik Kejagung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin memastikan berapa sebetulnya transaksi saham di setiap sekuritas yang berkaitan dengan investasi saham Jiwasraya," katanya.
Febrie menyebut penyidik akan terus mengembangkan dengan melakukan penggeledahan di beberapa tempat lain yang terkait. Menurutnya, dokumen-dokumen yang telah disita dibutuhkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengaudit jumlah transaksi kasus korupsi Jiwasraya.
"Ini yang sangat banyak transaksinya. Ini juga dibutuhkan oleh auditor BPK. Jadi terus pasti akan dilakukan penggeledahan-penggeledahan di beberapa tempat," katanya.
"Kita juga ingin mempercepat, bagaimana ini bisa disidangkan dan masyarakat bisa liat kondisi real soal perkara Jiwasraya," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Kejagung melakukan penggeledahan di tempat-tempat terkait kasus dugaan korupsi Jiwasraya. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Hari Setiyono menyebut penyidik melakukan penggeledahan di tiga lokasi.
"Pada hari ini juga penyidik melakukan penggeledahan terhadap tempat-tempat, di tiga tempat dan masih proses," ujar Hari kepada wartawan di Gedung Bundar Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/1).
Baca juga: Kejagung Periksa 4 Saksi Kasus Jiwasraya |
Hari menuturkan tempat pertama yang digeledah adalah PT Lotus Andalan Sekuritas atau PT Lautan Dana Sekurindo yang beralamat di Wisma Keiai, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta. Kedua, kata dia, Kejagung juga menggeledah kantor PT Mirae Sekuritas atau PT Daewoo Sekuritas, di Treasury Tower, Jalan Jenderal Sudirman.
Kantor ketiga yang digeledah Kejagung adalah PT Cipta Dana Sekuritas di Plaza Asia Office, di Jalan Jenderal Sudirman. Hari tidak membeberkan terkait penggeledahan karena sudah masuk materi penyidikan.
"Mudah mudahan dari penggeledahan itu ada barang atau surat yang dapat disita, yang nantinya dapat dijadikan barbuk atau alat bukti," katanya.
Simak Video "Dari Kasus Jiwasraya, Erick Akan Perketat Aturan Pengelolaan Investasi"