14 Warga Negara (WN) Iran yang terkatung-katung di Perairan Aceh Barat, Aceh tidak diizinkan turun ke daratan. Logistik diantar ke kapal mereka yang lego jangkar sekitar satu mil dari pelabuhan.
"Untuk alasan keamanan dan kesehatan, mereka tetap di kapal. Logistik makanannya kita antar untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Kita juga melakukan perbaikan mesin kapalnya," kata Koordinator Pos SAR Meulaboh, Dwi Hetno saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/1/2020).
Menurut Dwi, Kedutaan Besar Iran di Indonesia sudah menghubungi tim SAR agar membantu WN Iran. Setelah kapal selesai diperbaiki, mereka rencananya dipulangkan kembali ke negaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menyebut, kondisi kesehatan ke-14 WN Iran yang mengaku sebagai nelayan tersebut saat ini dalam keadaan baik. Mereka juga kooperatif saat diminta keterangan oleh pihak terkait di Meulaboh, Aceh Barat.
"(Untuk komunikasi dengan mereka) kita terkendala bahasa juga ya. Soalnya cuma kapten kapalnya saja yang bisa berbahasa Inggris, itu pun sedikit-sedikit," jelasnya.
Seperti diketahui, kapal yang ditumpangi warga negara (WN) Iran ditemukan terkatung-katung sekitar 20 mil di Perairan Meulaboh, Aceh Barat, Aceh. Kapal tersebut diduga sempat dibajak perompak Somalia sebelum terdampar ke Aceh.
Kapal yang tidak memiliki dokumen tersebut kini lego jangkar sekitar satu mil dari Pelabuhan Meulaboh, Aceh. Kapal tiba di sana sekitar pukul 02.30 WIB dinihari tadi, Selasa (28/1).
(agse/tor)