Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengaku mengirimkan surat edaran kepada para pelaku industri pariwisata dan dinas pariwisata yang ada di 27 kabupaten dan kota. Salah satu poinnya adalah mengawasi wisatawan dari negara yang terindikasi ada penyebaran virus Corona.
"Surat ini sudah disampaikan kepada seluruh dinas terkait dan pengelola destinasi wisata di Jabar," terang Dedi saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).
Dia mengatakan, dalam surat tersebut, pihaknya meminta pengelola wisata berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat. Hal ini sangat penting dalam melakukan pertolongan pertama saat menemukan suspect virus tersebut.
"Koordinasi antara pelaku industri pariwisata dan dinas kesehatan harus ditingkatkan untuk mencegah penyebaran virus. Tentu ini berkaitan dengan kedatangan wisatawan mancanegara maupun lokal," kata Taufik.
Ia mengatakan pengelola destinasi wisata juga harus menyiapkan tempat khusus ketika ditemukan adanya wisatawan dicurigai mengalami gejala virus Corona.
"Harus ada area atau ruang khusus untuk wisatawan yang diduga terpapar virus. Termasuk ruang isolasi sementara," ungkap dia.
Selain itu, masyarakat yang bekerja termasuk petugas di kawasan pariwisata diminta menggunakan alat perlindungan diri, seperti masker, sebagai antisipasi penularan penyakit.
Di samping itu, ia mengakui tak khawatir isu virus Corona ini akan berdampak terhadap penurunan jumlah wisatawan ke Jabar. Apalagi pihaknya sudah memiliki kalender wisata di tahun ini yang diproyeksikan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan.
"Saya optimistis calendar event ini tidak terganggu dengan hal ini (isu virus Corona). Semua menyadari industri pariwisata penting, para pelaku yang terlibat di industri ini pun pasti akan melakukan antisipasi dalam menjaga capaian yang baik pada tahun lalu," ujar Dedi.
(mud/ern)