PT Bahana Prima Nusantara Prima sebagai kontraktor proyek revitalisasi Monas mengaku belum diberi tahu secara resmi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal pemberhentian sementara proyek itu sehingga belum ada koordinasi soal berhenti atau tidak proyek tersebut.
"Secara resmi belum. Kita dengar-dengar begitu. Belum ada (permintaan berhenti). Dengar-dengar hari ini, tapi belum juga (diberi tahu). Kita masih ikut perkembangan," ucap Dirut PT Bahana Prima Nusantara Muhidin Shaleh saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).
Secara informal pun, Muhidin belum mendapat informasi. Dia hanya tahu pemberhentian sementara revitalisasi Monas dari pemberitaan di media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ditelepon. Kita hanya dari berita. Sehubungan ini, secara resmi belum dengar," ucap Muhidin.
Simak Video "Pratikno Belum Terima Surat dari Anies Soal Revitalisasi Monas"
Muhidin pun belum memerintahkan pekerjanya untuk berhenti. Dia mengaku menyiagakan pekerja di lokasi revitalisasi jika sewaktu-waktu ada kebijakan atau permintaan dari pemerintah.
"Nggak (memerintahkan berhenti) juga. Kita Koordinasi bersama kalau berhenti kita semua anu, tidak ada perintah ini. Kita tim (dengan Pemprov), saling koordinasi, kalau ada regulasi berhenti ya kota berhenti dulu," ucap Muhidin.
Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti saran dari Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg), Pratikno, untuk menghentikan sementara revitalisasi Monas sampai ada izin dari Komisi Pengarah yang dia pimpin. Pemberhentian itu dikerjakan setelah ada koordinasi dan masukan dari DPRD DKI Jakarta.
"Sebenarnya kami lebih suka diteruskan, tetapi setelah rapat koordinasi dengan DPRD, ya sudah ini dihentikan sementara untuk menghormati," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/1).