Sri Salami (78), sudah 52 tahun berjualan baju bekas di Jalan Veteran, Gajahan, Solo. Dia memilih berjualan mulai pukul 13.00 WIB. Alasannya, menghindari Satpol PP.
Ternyata pemilihan jam tersebut karena Mbah Salami menghindari Satpol PP. Petugas biasanya berpatroli pada pagi hari.
"Berangkat dari rumah jam 12.00 WIB, sampai (lokasi jualan) jam 13.00 WIB. Biar tidak dikejar Satpol PP," kata Salami, Rabu (29/1/2020).
Dia mengaku pernah terjaring Satpol PP dan direlokasi ke Pasar Gading yang jaraknya 500 dari tempatnya berjualan. Namun dia merasa tak nyaman berjualan di sana.
"Saya ditaruh di lantai atas, naiknya jauh. Jalan dari rumah juga lebih jauh. Makanya balik ke sini," ujarnya.
Setiap hari, Salami berjalan kaki sejauh 3 km dari rumah menuju tempat jualannya. Tak jarang dia kehujanan sewaktu pulang. Namun hal itu tetap dia lakukan dengan ikhlas.
"Tiga-empat hari kadang tidak laku sama sekali. Kalau laku paling sehari Rp 20 ribu, ya pasrah saja. Dulu masih ramai, ada bakul-bakul dari luar kota yang ambil barang saya, kalau sekarang paling tukang becak yang beli," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tahu jarang sekali laku, warga Waringinrejo, Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo itu tidak mau mencari jalan lain, apalagi mengemis.
"Saya tidak mau minta-minta, tidak bakat mengemis. Sak tekane wae (semampunya saja)," kata Mbah Salami.
Simak Video "Batu-Busur Melayang Saat Pol PP Lakukan Penertiban di Mattoanging"