Korban diketahui bernama Delis Sulistina (13). Saat ditemukan mengenakan seragam pramuka lengkap dengan tas masih melekat.
Temuan mayat Delis secara tak sengaja, ketika penjaga sekolah akan memperbaiki saluran drainase yang tiba-tiba mampet sejak beberapa hari terakhir. Tak hanya itu, gorong-gorong yang berada depan sekolah pun mengeluarkan bau tidak sedap.
"Mau memperbaiki gorong-gorong karena sudah beberapa hari mampet. Sempat dirojok menggunakan bambu tapi nyangkut seperti ada yang menghalangi," ujar Dedi, penjaga sekolah.
Lalu penjaga sekolah dibantu warga memutuskan untuk membongkar gorong-gorong. Setelah berhasil digali, warga kaget dengan munculnya sebuah kaki manusia.
"Saat digali kaget muncul kaki, kemudian memanggil beberapa warga lalu melaporkan temuan ini ke Polisi. kemudian mayat dievakuasi dibawa ke Rumah Sakit," ujar Dedi.
Warga tak menyangka ada mayat di gorong-gorong tersebut. Karena kondisi gorong-gorong berukuran kecil dengan diameter sekitar 40 sentimeter. Kondisi korban sudah rusak bagian wajah, kembung dan mengeluarkan bau tak sedap.
"Kaget tak menyangka, ukuran gorong-gorong kecil seperti itu tapi ada mayat di dalamnya. Saya enggak tahu pembunuhan atau bukan, ya pemikirannya kalau tubuh orang susah masuk," ungkap dia.
Delis merupakan warga Sindangjaya, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Salah seorang warga bernama Andri, saksi mata, identitas terungkap dari tas milik korban. Di dalam tas tersebut terdapat sebuah buku yang masih terlihat ada nama korban.
Polisi saat ini melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian siswi kelas VII SMPN 6 tersebut. Polisi akan memohonkan untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab korban tewas.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro menuturkan pihaknya menerima informasi dari masyarakat adanya temu mayat. Setelah dicek ternyata ada mayat di dalam gorong-gorong. Polisi langsung mengevakuasi mayat anak perempuan tersebut ke RSUD Tasikmalaya.
Menurut Dadang, sebelumnya keluarga korban juga telah membuat laporan kehilangan anaknya ke Polsek Mangkubumi. Korban tak pulang ke rumah sejak Kamis (23/1) sore.
"Saat ini belum menyimpulkan, untuk tanda-tanda (tanda kekerasan pada mayat) saat ini akan koordinasikan dengan dokter," jelas dia.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini