Disebut 27 Tahun Tak Mandi, Rambut Sukiyah Dihuni Kecoa hingga Tikus

Disebut 27 Tahun Tak Mandi, Rambut Sukiyah Dihuni Kecoa hingga Tikus

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 27 Jan 2020 19:02 WIB
Nenek berambut gimbal 1,5 meter dan 27 tahun tidak mandi di Semarang, Senin (27/1/2020)
Sukiyah hidup sebatang kara dan 27 tahun tidak mandi di Semarang, Senin (27/1/2020). (Foto: Dok. Relawan ACT Ardian Kurniawan Santoso)
Semarang -

Sukiyah, seorang perempuan berusia sekitar 50 tahun di Kabupaten Semarang dikabarkan tidak mandi selama 27 tahun. Sukiyah hidup sebatang kara di rumahnya dengan kondisi memprihatinkan karena rambutnya menjadi gimbal hingga menjadi sarang tikus.

"Kaget juga. Rambutnya gimbal sekitar 1,5 meter. Di rambutnya itu ada beberapa tikus, kecoa, ada juga tulang tikus, bangkai. Di lantai rumahnya itu banyak kotoran manusia," kata relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ardian Kuniawan Santoso, Senin (27/1/2020).

Ardian merupakan orang yang memotong rambut Sukiyah. Dia datang ke rumah Sukiyah, Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 25 Januari 2020 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Ardian menceritakan awalnya dia mendapat kabar ada sosok perempuan yang menyeramkan di Semarang pada 21 Januari 2020. "Kata warga, (Sukiyah) sudah tidak mandi 27 tahun," lanjutnya.

Ia mengajak warga sekitar untuk masuk rumah kayu yang ditinggali Sukiyah. Betapa kagetnya Ardian melihat kondisi Sukiyah dengan tubuh kurus sulit bergerak dan rambut gimbal yang panjang.

Warga, lanjut Ardian, selama ini sudah berusaha menolong Sukiyah untuk memandikan dan sebagainya. Namun Sukiyah selalu menolak dan berontak. Saudara jauhnya yang datang pun hanya membantu untuk memberikan makanan.

"Pernah akan dimandikan sampai empat orang, berontak. Saudara jauhnya juga tidak berani," katanya.

Disebut 27 Tahun Tak Mandi, Rambut Sukiyah Dihuni Kecoa hingga TikusSukiyah hidup sebatang kara dan 27 tahun tidak mandi di Semarang, Senin (27/1/2020) Foto: Dok. Relawan ACT Ardian Kurniawan Santoso

Sukiyah tinggal di rumah kayu beralas tanah dan tanpa penerangan. Ia hidup di sana cukup lama dan tinggal sendirian sejak ibunya meninggal tiga tahun lalu. Warga, kata Ardian, akhirnya terpaksa mengunci pintu rumah Sukiyah dari luar menggunakan tali. Sebab, Sukiyah beberapa kali tidur di luar rumah.

"Saat ditemui sudah tidak bisa jalan. Usia 10 tahun ditinggalkan adiknya," terang Ardian.

"Potong rambut sekitar 20 menit kemudian dibawa ke tempat yang layak punya swasta. Dia sama orang lain tidak mau, kemudian saya kenalkan satu teman saya, akhirnya mau," ujarnya.

Saat ini Sukiyah masih berada di Rumah Pemulihan Efata dan sudah didampingi oleh Dinas Sosial Kabupaten Semarang. Sementara rumahnya sudah dibersihkan oleh para tetangga.

(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads