Pemerintah China memerintahkan perpanjangan hari libur Festival Musim Semi. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona yang telah menewaskan 56 orang dan menginfeksi hampir 2.000 orang di seluruh dunia.
Dilansir AFP, Senin (27/1/2020), sebuah kelompok kerja yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang memutuskan kebijakan itu pada Minggu (26/1) waktu setempat. Kebijakan memperpanjang liburan Festival Musim Semi yang telah dijadwalkan berakhir pada 30 Januari itu 'demi mengurangi arus populasi'.
Belum jelas berapa lama hari libur itu diperpanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok ini juga memerintahkan perubahan pada "tanggal mulai sekolah" dan "orang untuk bekerja dari rumah dengan bekerja secara online."
"Pertemuan itu menekankan bahwa negara itu pada saat yang sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian wabah coronavirus baru, mendesak komite Partai dan pemerintah di semua tingkatan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih 'menentukan, kuat dan tertib, ilmiah dan terencana' untuk efektif mengekang penyebaran," lapor Xinhua.
Dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus pernafasan, pemerintah sebelumnya juga telah mengisolasi Hubei, provinsi pusat wabah berada, dalam operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mempengaruhi puluhan juta orang.
Virus yang sebelumnya tidak diketahui itu telah menyebabkan keprihatinan global karena kemiripannya dengan patogen Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), yang menewaskan ratusan orang di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003.
Berasal dari Ibu Kota Hubei di Wuhan, virus telah menyebar ke seluruh Cina dan di seluruh dunia - dengan kasus-kasus yang dikonfirmasi di sekitar selusin negara termasuk sejauh Amerika Serikat. Beberapa negara membuat pengaturan untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan.
Pasien Terinfeksi Virus Corona Terdeteksi di Kanada:
(mae/dwia)