Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V mencatat ada sekitar 40 titik jalan rusak akibat tanah longsor di Sumatera Selatan. 20 titik di antaranya diprioritaskan untuk diperbaiki.
Kepala BBPJN V, Syaiful Anwar, menyebut 20 titik jalan rawan longsor itu tersebar di beberapa kabupaten hingga ke perbatasan Jambi dan daerah Bengkulu. Kondisi jalan nasional itu diperbaiki untuk kenyamanan masyarakat.
"Memang salah satu masalah kondisi jalan di Sumatera Selatan ini masalah longsoran dan hampir di seluruh kabupaten pasti ada. Identifikasi kami sebetulnya ada sekitar 40 titik, tapi kami prioritaskan tahun ini 20 titik dulu," kata Syaiful saat ditemui di kantornya, di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (23/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syaiful menyebut sebenarnya penanganan longsor merupakan program rutin pihaknya. Namun kini menjadi sorotan utama karena sejak awal Januari bencana longsor marak terjadi di Lahat dan Kota Pagaralam.
"Jalan longsor ini kami sinyalir juga karena adanya perubahan tata guna lahan. Kondisi itu terpantau dari drone, lahan yang tadinya untuk resapan air sekarang pohon gundul," katanya.
Pantauan itu, kata Syaiful, dapat dilihat dari ruas Simpang Air Dingin dan menjadi batas antara Lahat dan Pagaralam. Namun untuk jalan akibat longsor yang bakal diperbaiki di daerah Muararnim, Musi Banyuasin sampai Ogan Komering Ulu.
Sepanjang tahun 2020, BBPJN V mengaku mendapat alokasi dana APBN senilai total Rp 1,70 triliun. Dana anggaran tersebut tak hanya dipakai untuk pennanganan longsor saja, tapi ada pula pemeliharaan rutin jalan, pembangunan jalan, rekonstruksi jalan dan pembangunan jembatan.
Syaiful mengatakan khusus untuk jalan lintas timur Sumatera, pekerjaan kini sudah mulai dilakukan dan ditargetkan hasilnnya terlihat pada Maret mendatang. Sehingga sebelum memasuki lebaran jalan sudah dapat digunakan para pemudik.
Untuk pekerjaan terbagi 3 paket pekerjaan perbaikan jalan lintas timur. Paket pertama dimulai dari batas Palembang-Betung 55,8 Km, kedua Betung-Sungai Lilin-Peningalan 77,74 Km dan ketiga di Pengingalan batas Jambi 90,15 Km.
Sementara itu, Kasatker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Sumsel, Dadi Muradi menambahkan saat ini paket pengerjaan jalan longsor sedang dalam tahap lelang. Usai lelang selesai, rencananya perbaikan jalan akan segera dimulai.
"Prosesnya untuk penanganan 20 titik ini sedang masuk ke tahapan lelang dengan kontrak satu tahun anggaran. Setelah itu baru dikerjakan," kata Dadi.
Untuk pengerjaan perbaikan jalan longsor sendiri disebut memakan waktu sekitar 6 bulan. Sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan penanganan sementara untuk daerah rawan longsor agar dapat nyaman dilalui.