Nestapa Nenek Rubingah, Ditendangi-Diseret di Pasar Gegara Curi Mangga

Round-Up

Nestapa Nenek Rubingah, Ditendangi-Diseret di Pasar Gegara Curi Mangga

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Kamis, 23 Jan 2020 08:50 WIB
Rumah Mbah Rubingah di Sleman. (Foto: Jauh Hari Wawan)
Sleman -

Sebuah video berdurasi 30 detik berisi nampak nenek berbaju biru, membawa tas kain mendadak viral di medsos. Nenek berpenutup kepala dan memakai masker itu ditendangi, diinterogasi di tengah pasar dan bahkan kemudian ditarik-tarik paksa.

Dalam video tersebut terdengar teriakan seorang pria yang menuduh si nenek mengutil barang sambil menendang si nenek. "Wong ngutil iki (orang mengutil ini)," ucap pria dalam video.

Masih dalam video itu, si nenek pun sudah berusaha meminta maaf. "Nyuwun ngapura, Mas. Mboten siyos (Minta maaf, Mas, tidak jadi)," kata si Nenek.


Ada teriakan-teriakan dari orang sekitar yang membenarkan perbuatan si laki-laki. Selanjutnya, masker dan penutup kepala si nenek direbut dan dilemparkan ke tanah.

Diketahui Nenek berbaju biru itu bernama Rubingah, berusia sekitar 60 tahun. Dia tercatat sebagai warga Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman.


Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Potrojayan, Sularsih (45), mengatakan nenek Rubingah baru pertama kali datang di pasar. Awalnya dia membeli bunga mawar. Kejadian dalam video yang viral itu terjadi pada, Senin (20/1) sekitar 5.30 WIB, di Pasar Potrojayan atau yang biasa disebut Pasar Gendeng.

"Tadinya dia beli bunga mawar itu, lalu dia taruh tas ke kotak tempat jual buah," ujarnya di Mapolsek Prambanan, Sleman. "Lama dilihatin. Sama penjual buah dilihatin (Mbah Rubingah) ngerogoh buah mangga tiga kilo masuk tas," ungkapnya.


Aksinya lantas diketahui oleh Martini, si penjual buah. Hasil curian itu diminta kembali. Kepada si nenek, Martini menyarankan lebih meminta jika menginginkan, tak perlu ngutil dagangan. Si nenek lalu diminta keluar dari pasar.

Namun si nenek kembali lagi ke pasar. Aksinya dibuntuti oleh pria yang melakukan penganiayaan di video tersebut. "Sudah keluar lalu dibuntuti sama bapak di video itu, setelah itu Rubingah dibawa ke kantor," jelasnya.

Menurutnya, persoalan itu telah dinyatakan selesai di kantor pasar. "Sudah ditanya-tanya dan disuruh pulang. Masalah juga sudah kami selesaikan secara kekeluargaan. Waktu pulang juga minta uang Rp 5 ribu dan sudah saya kasih," bebernya.

Dia pun tak menyangka kejadian itu menjadi viral di media sosial. Pasalnya, dari grup paguyuban tidak ada yang merekam video.

Dari penelusuran polisi, pelaku penendangan Rubingah diketahui bernama Ngadirin (60), salah seorang pedagang di Pasar Potrojayan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan. Ngadirin akhirnya juga mengaku menendang Rubingah karena terpancing emosi.

"Ceritanya itu mengejar, ada yang teriak maling. Saya tanya ke Rubiah maling mangga ya? Lalu Rubingah bilang iya iya," kata Ngadiran.


Tendangan Ngadirin itu dilakukan saat Rubingah kembali ke pasar. Padahal setelah mangga diambil kembali oleh si penjual, Rubingah sudah disuruh untuk pergi meninggalkan pasar.

"(Rubingah) sudah sempat disuruh pergi. Tapi lantas datang lagi, baru saat itu saya kejar," ucapnya. Belakangan Ngadirin menyesal dan ingin meminta maaf kepada Rubingah.

Pembuat video adalah Sukasno (40). Dia berdalih merekam video untuk konsumsi pribadi dan tidak untuk diviralkan. "Saya ambil video itu pribadi. Tidak niat untuk ditenarkan atau diviralkan. Yang posting itu (saya) nggak tahu," demikian pengakuan Sukasno.


Kasi Humas Polsek Prambanan, Aiptu Ahmad Muchlis, mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mencari siapa yang membuat viral. Dia juga menegaskan penyelidikan terhadap kasus pencurian dan tindak kekerasan tidak akan berhenti.

"Kasus ini tidak akan berhenti tetap akan disidik secara tuntas baik yang melakukan kekerasan juga pencuriannya," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads