Kelenteng Hok Tek Bio bersolek jelang perayaan Imlek. Kelenteng ini berlokasi di Jalan Ampera II, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Seminggu terakhir ini, warga keturunan Tionghoa sibuk beraktivitas membersihkan kelenteng hingga menciptakan suasana merah di kelenteng satu-satu nya di Ciamis, Banjar, Pangandaran. Sedikitnya ada 25 patung yang dimandikan. Patung tersebut ditempatkan di 7 altar.
Bahkan ada patung dewa yang sudah berumur sekira 200 tahun berada di kelenteng. Patung dewa penghuni pertama bernama Hok Tek Cheng Sin, yang sekaligus menjadi nama kelenteng yakni Hok Tek Bio. Ada juga Tu Ti Kung /Tu Ti Po. Wu Lu Cai Sen, Hian Thian Siang Tee, Fu Sen, Kwan Im Pau Sat (Dewi Kwan Im) dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa saja boleh memandikan patung dewa dewi ini tak ada batasan. Hanya saja untuk Dewi Kwan Im umumnya dilakukan oleh perempuan. Setelah dimandikan lalu dirias menggunakan pakaian baru," ujar Bidang Sosial Kelenteng Hok Tek Bio Ciamis Purwanto Senjaya, Rabu (22/1/2020).
![]() |
Kegiatan membersihkan seluruh isi kelenteng tujuannya untuk merawat agar tetap bersih. Selain membersihkan patung, pengelola mengecat kelenteng dengan warna merah sesuai warna kebesaran.
"Dengan membersihkan Kelenteng dan memasuki tahun baru Imlek, semua sudah bersih. Dalam artian diri kita juga sudah menjadi pribadi yang bersih. Menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya," ujar Purwanto.
Kelenteng Hok Tek Bio lokasinya berdekatan dengan gereja dan masjid. Kelenteng ini tak hanya digunakan warga keturunan Tionghoa dari Ciamis saja, melainkan dari Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran dan beberapa daerah tetangga lainnya.
Di Kelenteng Hok Tek Bio juga ada tradisi penggantian lampion yang biasa digantung di atap dan memasang lilin ukuran besar dari 1 meter hingga 2 meter. Ratusan lampion tersebut telah dilengkapi doa dan harapan supaya menerangi kehidupan, kelancaran dan kesuksesan di tahun mendatang.