Pemilik lahan Keraton Agung Sejagat, Chikmawan Muhsin (53) menuturkan pembangunan keraton di Purworejo mulanya diklaim untuk destinasi wisata. Pria yang juga menjabat sebagai mahamenteri itu lalu mengizinkan lahan dan menyetorkan uangnya digunakan untuk membangun keraton.
Chikmawan mengatakan dia mengenal Toto sejak tahun 2015. Kala itu dia dikenalkan salah satu rekannya."Awal kenal Toto lewat teman," kata Chikmawan saat ditemui di Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Juru Tengah, RT 03 RW 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Rabu (22/1/2020).
Dari perkenalan itu dia lalu mengenal Fanni Aminadia dan bergabung dengan World Empire pada 2018. Chikmawan mengaku tertarik bergabung karena Fanni menawarkan untuk mengembalikan budaya Jawa dengan membangun Keraton Agung Sejagat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ide Bu Fanni itu agar kita mengembalikan budaya Jawa yang sudah meluntur, bahasanya men ora lali karo Jowone (Tidak lupa dengan budaya Jawa). Seperti ada kegiatan membatik, latihan tari dan pendopo rakyat. Terus rencananya juga akan ada taman bermain anak, museum-museum perjuangan kami dan mini zoo," bebernya.
Chikmawan menuturkan Fanni lalu mulai mendesain kolam dan pendopo, sedangkan Toto yang mendesain prasasti. Dari situlah muncul rencana pembangunan Keraton Agung Sejagat.
"Jadi ini tanah warisan dan tidak saya berikan, tapi digunakan karena pemahaman kami untuk embrionya destinasi wisata, khususnya budaya Jawa. Karena kami, khususnya anggota kangen dengan budaya Jawa yang bertata krama dan unggah-ungguh," ujarnya.
"Karena belum ada yang seperti itu jadi kita kerjakan saja pada tahun 2019," imbuh Chikmawan.
![]() |
Setelah bangunan keraton jadi, dia didapuk Toto sebagai Mahamenteri di Keraton Agung Sejagat. Menurutnya, ada 11 orang yang memiliki jabatan di keraton tersebut.
"Bahasa kami koordinator ndalem, total ada 11 orang kalau tidak salah, dan rata-rata mahamenteri. Kalau saya termasuk yang ditunjuk (Toto), saya mahamenteri bintang 4," jelasnya.