Juru bicara Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, meminta warga Tanjung Priok yang berdemo di Kementerian Hukum dan HAM memaafkan Yasonna Laoly. Masduki meyakini warga Priok akan mengikuti 'bapaknya' yang menjadi Wapres untuk menghindari kegaduhan.
"Pertama, saya kira kalau Wapres itu punya kecenderungan gimana, menghindari kegaduhan-kegaduhan. Jangan sampai persoalan-persoalan sepele itu kemudian menjadi gaduh," ucap Masduki kepada wartawan, Rabu (22/1/2020).
Masduki membenarkan bahwa Ma'ruf Amin adalah warga Priok. Masduki menyebut sang Wapres juga sangat mencintai Tanjung Priok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, betul bahwa wapres adalah warga Tanjung Priok. Sudah lama di Priok, dan beliau saya kira sangat mencintai Priok. Karena ada beberapa kali kesempatan sebenarnya pindah dari Priok tapi beliau tetap memilih sebagai warga Priok. Jadi nggak salah pendemo itu menyatakan bahwa bapak Wapres warga Priok. Itu nggak salah," kata dia.
Masduki berharap permasalahan tersebut cepat selesai. Dia menilai ucapan Menkum HAM Yasonna itu tidak bermaksud menyakiti warga Priok.
"Ketiga, saya kira perlu ada solusi di antara warga Priok untuk memberikan. Ya semacam tak terlalu keras begitulah untuk memberikan pernyataan kepada Pak Yasonna, begitu juga saya kira bapak Yasonna saya kira lebih pada keseleo lidah untuk menyampaikan sesuatu yang akhirnya membuat warga Priok merasa tak nyaman dan merasa tak enak," tuturnya.
Selain itu, Masduki meyakini warga Priok akan membuka pintu maaf kepada Yasonna. Dia juga meminta semua pihak mendinginkan suasana.
"Dan saya yakin warga Priok akan mengikuti bapaknya yang jadi wapres, untuk cenderung memaafkan terhadap hal-hal yang sebenarnya itu tak dimaksudkan untuk menyakiti, itu keseleo lidah ya. Saya kira ini untuk mendinginkan suasana. Menginginkan agar ada ketenangan dan tak gaduh," pungkasnya.
Diketahui, ratusan warga Tanjung Priok berdemo di depan kantor Kemenkum HAM menuntut Menkum HAM Yasonna Laoly untuk meminta maaf atas ucapannya, yang menurut massa, menyebut Tanjung Priok adalah daerah miskin, kumuh, dan kriminal. Salah satu anggota massa aksi dari Komite Masyarakat Jakarta Utara (Komju), Ashari, mengatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga merupakan warga Tanjung Priok.
"Wapres memang asli, beliau memang kelahiran Banten tapi beliau bertahun-tahun sampai membikin sekolah Al Jihad segala macam ada di Sungai Bambu dan Tatanggo itu, di situ Al Jihad dia dirikan di situ memang dia bagian dari usia perjuangannya ada di Priok. Dia tidak melihat di situ ada pimpinannya. Seorang wakil presiden yang lahir dari Priok," kata Ashari.
(lir/asp)