Dituturkan kelompok pemantau konflik, Syrian Observatory for Human Rights, seperti dilansir AFP, Selasa (21/1/2020), bahwa serangan udara itu tetap dilancarkan meskipun Rusia menyatakan gencatan senjata dalam operasi militer di Suriah.
Gempuran militer Rusia itu mengenai beberapa desa yang dikuasai militan dan pemberontak Suriah di pinggiran Provinsi Aleppo pada Senin (20/1) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan Syrian Observatory menyebut tiga anak perempuan tewas di desa Kfar Taal akibat gempuran udara itu. Empat warga sipil lainnya, termasuk dua anak-anak lainnya, tewas dalam gempuran udara terpisah di beberapa desa lainnya di wilayah yang sama.
Diketahui bahwa wilayah Idlib dan sebagian wilayah Aleppo, Hama dan Latakia masih dikuasai oleh militan setempat, Hayat Tahir al-Sham, yang masih terkait bekas afiliasi Al-Qaeda di Suriah.
Wilayah Suriah bagian barat laut terus digempur via udara oleh rezim Assad dan sekutunya dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Simak Video "Cuaca Dingin Ekstrem, Apartemen di Rusia Nyaris Beku"
Gencatan senjata terbaru yang diatur Rusia sebagai sekutu Suriah dan Turki yang mendukung pemberontak Suriah, pada bulan ini, bertujuan untuk melindungi wilayah tersebut dari gempuran udara lebih lanjut. Namun pekan lalu, rezim Suriah mendorong serangan mematikan, bahkan hingga jangkauan tujuh kilometer dari kota utama di wilayah Idlib bagian selatan, untuk menangkap para militan setempat.
Menurut Syrian Observatory yang mendapatkan informasi dari jaringan sumber di dalam wilayah Suriah, menyebut pesawat-pesawat tempur Rusia dan rezim Suriah terus menggempur area tersebut dan menewaskan sejumlah warga sipil. Pekan lalu, Rusia menyangkal telah melancarkan serangan udara ke wilayah tersebut sejak gencatan senjata diberlakukan pada 9 Januari lalu.
Pemerintah Suriah, yang kini menguasai lebih dari 70 persen wilayah di negara itu, telah bersumpah untuk merebut kembali Idlib dari pemberontak dan militan setempat. Konflik yang terus berlanjut di Suriah telah menewaskan lebih dari 380 ribu orang sejak pecah tahun 2011.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini