"Iya (terbuka), persis kalau kita lihat Lapangan Banteng," ucap Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP), Heru Hermawanto, kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Desain revitalisasi Monas merupakan hasil sayembara pada awal tahun 2019. Pembangunan sudah berlangsung sejak tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2021 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pekerjaan revitalisasi dilakukan di sisi bagian selatan Monas. Bagian ini ditargetkan selesai pada Februari 2020.
"Kontraknya itu 12 November, 50 hari selesai berarti akhir Desember (2019) harusnya. Desember nggak kelar berarti ada perpanjangan waktu 50 hari. Berarti nanti perkiraan di akhir Februari (selesai)," ucap Heru.
Penghijauan akan dilakukan di beberapa sisi Monas lain. Sebanyak 190 pohon yang dipotong bisa diganti lebih dari 10 kali lipat.
Baca juga: Monas Digunduli Demi Revitalisasi |
"Mekanismenya kami rapikan di rancangan sebelumnya. Mungkin bisa lebih (dari 10 kali lipat). Di sisi parkir kan, terus di gas (SPBG) nanti kita hijaukan," kata Heru.
Sebelumnya, Heru menyebut kawasan selatan Monas seharusnya menjadi area terbuka. Namun, akhirnya ada penanaman pohon sehingga terlihat tidak terkonsep.
"Memang perancangan dari dulunya kan memang itu terbuka, dari perancangan awal memang itu terbuka. Karena dulu nggak diterusin kemudian dipakai parkir akhirnya kan ditanamin. Makanya kan pohonnya nggak teratur waktu itu," kata Heru, Sabtu (18/1).
Simak Video "Pengelola Jelaskan Alasan Penebangan 190 Pohon di Monas"
(aik/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini