"Ada patahan cerat yoni. Selain susunan batu yang banyak, juga ditemukan cerat yoni. Ini yang menguatkan bahwa bangunan itu adalah candi," ujar Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dieng, Banjarnegara Aryadi Darwanto saat berbincang dengan detikcom, Senin (20/1/2020).
Aryadi menjelaskan, cerat yoni adalah pasangan dari lingga yang merupakan simbol dari Dewi Parvati. Biasanya, saat melakukan ritual atau upacara di candi, air dituangkan di lingga yang merupakan simbol dari Dewa Siwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air tersebut kemudian mengalir ke cerat yoni sebelum kemudian ditampung untuk menyucikan diri.
"Jadi cerat yoni ini untuk mengalirkan air dari lingga. Biasanya saat upacara, air dituangkan di lingga, kemudian mengalir ke cerat yoni kemudian ditampung untuk menyucikan diri," jelasnya.
Tak hanya cerat yoni, hal yang menguatkan lainnya yakni soal banyaknya susunan batu yang ditemukan. Diduga struktur yang ditemukan merupakan kaki candi.
"Karena jika dilihat dari susunan batu yang banyak. Yakni ada 9 lapis ke bawah. Kalau darmasala biasanya hanya 3-4 lapis," jelasnya.
Meski demikian, kepastian apakah temuan tersebut adalah bangunan candi masih memerlukan penelitian lebih lanjut oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
"Untuk memastikan apakah bangunan candi atau bukan, harus dilakukan kajian dulu. Kami masih menunggu tim dari BPCB untuk melakukan penelitian lebih lanjut," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini