Ditemui di rumah duka di Pos Citayam, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, Minggu (19/1), Gazali menceritakan awal mula mendapatkan informasi kecelakaan itu dari anaknya bernama Heru. Saat itu Gazali mengaku sedang berada di kantor saat mendapatkan kabar dari Heru yang memintanya segera pulang.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di situ ada data Eti luka berat. Sampai di sana lah bukan ini istri saya mah," kata Gazali sembari menjelaskan nama panggilan istrinya 'Bu Eti'.
Resepsionis rumah sakit kemudian mengarahkan Gazali ke ruangan lain. Saat itu Gazali mengira istrinya baik-baik saja.
"Udah tuh udah seneng banget oh berarti istri saya ini nggak luka berat. Ke sana terus saya bilang sama anak pertama, ini jauh amat begini kan ruang perawatan di sana. "Udah bapak ikut aja dulu nanti saya antar ke kamar jenazah'. Lho kok bapak dibawa ke kamar jenazah," kata Gazali.
Sesampainya di ruang jenazah, Gazali ingin mengecek langsung kondisi istrinya yang ternyata sudah meninggal dunia. Namun Heru sudah memastikan bila jenazah tersebut adalah ibunya sehingga Gazali mempercayainya.
"Udah bapak masuk deh, saya bilang gitu. Tapi kata anak saya, 'Udah Bapak nggak usah, kan Heru udah cek. Heru udah yakin'. Ya sudah dong saya percaya aja," ucap Gazali.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (18/1) kemarin. Polisi menduga bus pariwisata itu mengalami kecelakaan tunggal karena rem blong. Total ada 8 orang meninggal dunia, 5 luka berat, dan 15 luka ringan.
Tonton juga Polisi Olah TKP Bus Maut Subang, Tak Ditemukan Bekas Pengereman :
(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini