Sandiaga Anggap Pesan 'Hati-hati 2024' dari Jokowi untuk Merangkul Semua

Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno angkat bicara soal pesan 'hati-hati 2024' dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sandiaga menganggap pesan itu untuk merangkul semua pihak.

"Jadi ungkapan Presiden itu adalah mungkin merangkul kita semua untuk lupakan perbedaan kontestasi politik sebelumnya. Sekarang kita bersatu padu dan bekerja secara nyata karena tentunya nanti masyarakat akan memilih sesuai dengan kinerja dan kerja nyata," kata Sandiaga di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut Jokowi sudah mengatakan 2024 masih jauh. Namun dia menilai ucapan itu untuk mengajak semua pihak bersatu membangun bangsa.

"Jadi Presiden juga bilang 2024 masih sangat jauh, tapi ini mungkin saatnya kita membangun bangsa dengan bersatu padu," kata Sandiaga.

Sandiaga enggan menjawab lugas saat ditanya soal rencananya maju pada Pilpres 2024. Menurut Sandi, hal itu masih terlalu awal untuk dibahas.

"Masih terlalu awal. Nanti kita lihat, mudah-mudahan apa yang kita ikhtiarkan hari ini, membangun bersama bisa terwujud," ucapnya.

Simak Video "Jokowi Cerita Soal Pesannya ke Sandiaga 'Hati-hati 2024'"

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyinggung soal 2024 ketika menyapa rivalnya pada Pilpres 2019, Sandiaga Uno. Sapaan itu diucapkan Jokowi ketika pelantikan pengurus Hipmi 2019-2022.

Awalnya, Jokowi menyapa para tamu hingga tiba waktunya dia menyapa Sandiaga karena hanya Sandi yang dihafalkan Jokowi. Dia saat itu menyebut 'Hati-hati 2024' yang disambut riuh teriakan anggota Hipmi.

"Yang saya hormati senior-senior Hipmi, mantan ketua umum yang tidak bisa sebutkan satu per satu. Yang hafal hanya satu, Bapak Sandiaga Uno," kata Jokowi di Ballroom Raffles Hotel, Jalan Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).

"Hati-hati 2024," sambung Jokowi disambut riuh teriakan anggota Hipmi.

Ketika kembali ditanya soal sapaan khususnya ke Sandiaga itu, Jokowi mengaku hanya merespons pernyataan Bahlil, yang kini menjabat Kepala BKPM.

"Karena diberi umpan sama Kepala BKPM, itu saja," kata Jokowi saat ditanya wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).

Halaman 1 2

Selanjutnya