Khamenei Sebut Musuh Iran Mengeksploitasi Tragedi Pesawat Ukraina

Khamenei Sebut Musuh Iran Mengeksploitasi Tragedi Pesawat Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 18 Jan 2020 09:50 WIB
Ayatollah Ali Khamenei saat memberikan ceramah saat salat Jumat di Teheran pada Jumat (17/1) waktu setempat (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Teheran - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut unjuk rasa yang digelar di Teheran untuk memprotes insiden salah tembak pesawat maskapai Ukraina, tidak mewakili rakyat Iran pada umumnya. Khamenei menuduh musuh-musuh Iran mengeksploitasi tragedi itu untuk tujuan propaganda.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/1/2020), Khamenei menyampaikan komentar itu dalam ceramah saat salat Jumat di Masjid Agung Imam Khomeini di Teheran. Untuk pertama kalinya sejak tahun 2012, Khamenei memimpin salat Jumat pada Jumat (17/1) waktu setempat.

"Jatuhnya pesawat itu merupakan kecelakaan pahit, itu membakar hati kita," ucap Khamenei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi beberapa pihak berupaya untuk... menggambarkannya dengan cara untuk melupakan kematian syahid dan pengorbanan hebatnya," imbuh Khamenei merujuk pada Komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) pada 3 Januari lalu.


Pernyataan Khamenei disampaikan setelah masa-masa traumatik bagi warga Iran yang ada di ambang perang dengan AS dan telah secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraine International Airlines sesaat usai lepas landas di Teheran pada 8 Januari lalu. Total 176 orang, yang sebagian besar warga Iran, tewas dalam tragedi itu.

Lebih lanjut, disebutkan Khamenei bahwa musuh-musuh Iran berupaya mengeksploitasi tragedi pesawat maskapai Ukraina itu untuk membahayakan Iran.

"Musuh-musuh kita senang soal kecelakaan pesawat, saat kita sedih ... senang karena mereka menemukan sesuatu untuk mempertanyakan Garda (Revolusi Iran), angkatan bersenjatanya, sistemnya," sebut Khamenei.

"Saya berterima kasih kepada para ayah dan para ibu, mereka yang berduka, yang berdiri melawan konspirasi musuh meskipun hati mereka penuh kesedihan," imbuhnya.


Pekan lalu, Garda Revolusi Iran mengakui telah salah menembak jatuh pesawat jenis Boeing 737-800 yang hendak mengudara ke Kiev, Ukraina tersebut. Diakui oleh Iran bahwa insiden itu tidak disengaja. Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyerukan agar semua pihak yang bersalah dan lalai terkait insiden itu untuk dihukum.

Insiden salah tembak itu terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal ke target markas pasukan AS di Irak, sebagai balasan atas kematian Soleimani.
Halaman 2 dari 2
(nvc/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads