Berikut rangkuman beritanya:
Sunda Empire Bikin Geger
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal kelompok Sunda Empire. "Ya, lagi diteliti oleh Polda," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di kantor BPK Jabar, Jalan Mohamad Toha, Kota Bandung, Jumat (17/1/2020).
Emil cukup prihatin banyaknya kasus atau kemunculan kelompok semacam itu. Ironisnya banyak warga yang tertarik dan ikut bergabung dalam organisasi yang tidak jelas. "Ini banyak orang stres di republik ini. Banyak menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini, ternyata ada orang yang percaya juga jadi pengikutnya," tutur Emil.
Polda Jabar turun tangan menyelidiki kelompok Sunda Empire. "Polda Jabar telah menerima info terkait hal tersebut," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso via pesan singkat, Jumat (17/1/2020).
Sekadar diketahui untuk kasus Keraton Agung Sejagat, polisi telah menangkap 'Raja' Toto Santoso (42) dan 'Permaisuri' Fanni Amidania (41). Toto dan Fanni telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai pasal tentang Penipuan dan Perbuatan Onar.
Ada sejumlah fakta baru dalam kasus penganiayaan dan perampokan yang menimpa Luki Ludiana (26) di Hotel Pondok Ratu, Jomin, Karawang. Para perampok modus PSK online itu sempat merekam korban yang sudah babak belur dengan kulit melepuh karena terbakar.
"Setelah memukuli dan membakar korban, seorang pelaku pria merekam video menggunakan ponselnya. Dia mengancam korban," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/1/2020).
Bimantoro menuturkan, menemukan tiga video yang di ponsel Rasul Raghid (25), seorang tersangka dalam kasus itu. Durasinya 32, 26 dan 13 detik. Isinya berupa rekaman korban yang sudah sangat kepayahan.
detikcom sempat diperlihatkan potongan video kejam tersebut. "Bilangnya ke bini pergi kerja kan. Padahal ketemu cewek di sini (hotel). Malu nggak? Enggak bakal diperpanjang masalah kan," kata seorang perekam. "Iya," jawab Luki.
Aksi bejat dilakukan empat pemuda dan dua anak belum cukup umur di Garut, Jabar. Mereka memerkosa temannya yang masih di bawah umur hingga korban hamil 2,5 bulan.
Kapolsek Malangbong AKP Abusono membenarkan hal itu. Abu menjelaskan, aksi itu terjadi sekitar bulan September dan November 2019 lalu.
"Telah terjadi dugaan tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh enam orang tersangka terhadap seorang gadis di bawah umur," ucap Abu kepada wartawan di kantornya, Jumat (17/1/2020).
Abu mengatakan, saat itu salah seorang pelaku mengajak korban untuk pergi bersamanya. Korban diajak ke salah satu rumah di wilayah Malangbong. Di sana korban bertemu dengan para pelaku lain.
"Korban dicekoki minuman keras hingga tak sadarkan diri. Kemudian para pelaku diduga mencabuli korban," kata Abu.
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Jawa Barat Lana Sari mengatakan sejak mendapatkan laporan dari Camat Cibeber soal surili pada Kamis (16/1) sore, pihaknya langsung mengeluarkan surat tugas untuk tim segera meninjau ke lokasi.
"Suratnya sudah dari kemarin, sejak tadi pagi tim sudah di Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber. Ada dua orang yang ditugaskan," ujar Lana saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (17/1/2020).
Para petugas yang dibekali peralatan lengkap mulai dari radar, kamera, hingga alat lainnya bakal memastikan apakah monyet yang berkeliaran di lingkungan desa tersebut merupakan Surili ataupun bukan. Mengingat habitat Surili untuk di Cianjur ialah di kawasan Gunung Gede Pangrango, sehingga perlu dipastikan kebenarannya.
"Kalau memungkinkan langsung ditemukan dan evakuasi hari ini, dalam sehari pun selesai. Tapi kita lihat nanti laporan dari petugas di lapangan sudah sejauh mana proses pencariannya," kata Lina.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini