"Ada sembilan, tersebar di 5 wilayah. Nanti tempatnya tuh ada di Soepomo, Warung Buncit, (Universitas) Assyafiiyah, Grogol, pokoknya tersebar di 5 wilayah deh ada," ucap Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).
Sembilan JPO yang direvitalisasi masih menggunakan atap. Bagi Hari, JPO atap terbuka lebih cocok di Jalan Sudirman-MH Thamrin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari mengaku desain untuk JPO-JPO itu tidak monoton. Menurut Hari, JPO memiliki arsitektur yang kekinian dan indah.
"Iya (kekinian) Pasming (Pasar Minggu) dan Dan Mogot keren kan, nggak kalah sama yang di Bunsen (Bundaran Senayan). Nah kemarin desainnya sudah jadi, itu menarik semua," ucap Hari.
Desain JPO akan bertema sesuai dengan karakteristik wilayah. Sehingga, akan ada perbendaan antara satu JPO dengan JPO lainnya.
"Kayak di Pecenongan, di Pasar Enclek itu mengambil kearifan lokal. Pasar Enclek nanti ada. Di Pecenongan mengambil nuansa kuliner. Kemudian di mana semua itu mengambil, istilahnya itu nuansa kearifan lokal," kata Hari.
Beda dengan JPO Pasar Minggu dan JPO Jembatan Gantung, sembilan JPO itu tidak menggunakan denda Koefisien Lantai Bangunan (KLB), namun murni menggunakan APBD 2020.
"Sekitar hampir Rp 110 miliar. Untuk JPO, dan termasuk kelengkapannya. Termasuk lift, ada CCTV lengkap pokoknya kekinian itu tadi," ucap Hari.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini