Lima Negara Minta Iran Bayar Kompensasi Atas Salah Tembak Pesawat Ukraina

Lima Negara Minta Iran Bayar Kompensasi Atas Salah Tembak Pesawat Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 17 Jan 2020 11:37 WIB
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
London - Lima negara yang warganya tewas dalam peristiwa jatuhnya pesawat maskapai Ukraina akibat salah tembak, menyatakan bahwa pemerintah Iran harus membayar kompensasi kepada keluarga para korban. Mereka juga mengingatkan bahwa dunia menyaksikan respons Iran atas peristiwa tragis tersebut.

Kanada, Ukraina, Swedia, Afghanistan dan Inggris menyatakan bahwa Iran harus melakukan "penyelidikan internasional yang menyeluruh, independen dan transparan yang terbuka untuk negara-negara yang sedang berduka," demikian statemen kelima negara tersebut yang dikeluarkan usai pertemuan para pejabat di London, Inggris seperti dilansir AFP, Jumat (17/1/2020).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat penumpang milik maskapai Ukraine International Airlines ditembak rudal Iran pada 8 Januari lalu setelah lepas landas dari Teheran untuk menuju Kiev, Ukraina. Militer Iran pada Sabtu (11/1) pagi waktu setempat mengaku telah menembakkan rudal secara tak sengaja ke pesawat tersebut karena mengiranya sebagai target musuh. Keseluruhan 176 penumpang dan kru pesawat tewas, termasuk 57 warga Kanada.

Simak Video "Iran Tangkap Sejumlah Orang Terkait Penembakan Pesawat Ukraina"




Kelima negara itu juga meminta Iran untuk melakukan proses identifikasi para korban secara bermartabat dan transparan serta menghormati keinginan keluarga tentang pemulangan jasad.

"Mata masyarakat internasional tertuju pada Iran saat ini. Saya pikir Iran punya pilihan, dan dunia sedang menyaksikan," kata Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne pada konferensi pers di London.



Pernyataan militer Iran yang mengakui pihaknya telah secara tak sengaja menembak jatuh pesawat sipil Ukraina, disampaikan setelah pemerintah Iran selama tiga hari, berulangkali menolak kecurigaan bahwa pesawat itu tertembak jatuh.

Seorang pejabat Iran menyebut "tuduhan" itu sebagai "absurd dan secara ilmu pengetahuan tidak mungkin" terjadi. Militer dan jajaran pemerintahan mengatakan pesawat itu jatuh "karena kesalahan teknis" setelah sebelumnya terjadi kebakaran di dalam pesawat.

Namun kecurigaan makin besar, setelah Iran menemukan kotak hitam namun menolak menolak pemeriksaan oleh pihak asing. Iran kemudian mengklaim kotak hitam itu "mengalami kerusakan teknis" dan "sebagian data-data musnah".


Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads