Ditemui Dubes China, Mahfud: RI Jaga Kedaulatan-Hak Berdaulat di Natuna

Ditemui Dubes China, Mahfud: RI Jaga Kedaulatan-Hak Berdaulat di Natuna

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Kamis, 16 Jan 2020 21:34 WIB
Mahfud Md (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menemui Menko Polhukam Mahfud Md. Pertemuan tersebut membahas sejumlah kerja sama Indonesia-China hingga persoalan Natuna.

Mahfud mengatakan dirinya juga menyampaikan sikap Indonesia soal Natuna. Indonesia, katanya, tetap menjaga kedaulatan dan hak berdaulat di Natuna.

"Saya tadi bicara dengan Dubes China karena nanti pada tanggal 5 atau 4 Februari akan ada pertemuan antarpejabat tinggi dan kolega saya dari China mau datang ke sini. Soal Natuna kita katakan sikap pemerintah jelas kita tetap menjaga kedaulatan dan menjaga hak berdaulat. Ada dua hal ya kalau di ZEE itu namanya hak berdaulat kalau di wilayah kita sendiri di wilayah teritori namanya kedaulatan, kita akan jaga itu dua-duanya," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud mengatakan tak ada perselisihan antara Indonesia dan China soal Laut Natuna Utara. Dia mengaku lebih banyak bicara soal kerja sama di berbagai bidang saat bertemu Dubes China.

"Nah kerja sama di bidang lain yang jauh lebih banyak dari itu ya diteruskan tetapi tidak akan bicara tentang Natuna Utara atau Laut China Selatan. Karena di situ kita berpendapat tidak ada dispute," ujarnya.

Mahfud mengatakan banyaknya kapal China yang masuk merupakan hal yang selalu terjadi di tiap akhir tahun. Namun Mahfud mengatakan itu bagian dari hak berdaulat.

"Pihak China mengatakan itu selalu terjadi di akhir tahun peristiwa orang China masuk, tetapi kami juga mendapat titik terang, mendapat tekanan dari rakyatnya sendiri juga untuk tetap boleh berlayar di situ. Ya kita katakan kita tetap itu hak berdaulat kita," tuturnya.

"Bukan kedaulatan kita tapi hak berdaulat kita gitu. Nah dialog-dialog akan terus dilanjutkan dengan posisi itu karena jauh lebih banyak pihak China sendiri mengatakan bahwa kami tetap berusaha menyelesaikan diri dan kami nggak usah menyuruh nelayan-nelayan China itu ganti profesi jangan mencari ikan dan sudah banyak orang-orang China yang ganti profesi usaha-usaha lain bukan mencari ikan, sehingga peristiwa-peristiwa seperti itu akan berkurang," sambungnya.

Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan pertemuan ini membahas kerja sama pertama di tahun kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Dia mengatakan Indonesia-China akan menjalin kerja sama di berbagai bidang.

"Saya baru saja melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian (Kemenko Polhukam) mengenai perjanjian China dan Indonesia. Ini adalah tahun permulaan di mana Presiden Jokowi untuk kedua kalinya melakukan kerja sama Indonesia-China. Pertemuan tersebut membahas banyak hal contohnya pertukaran dagang dan lain-lain," kata Xiao Qian.



Dia juga mengaku hubungan antara Indonesia dan China dalam keadaan baik-baik saja. Dia menyebut Indonesia dan China menjalankan kerja sama dalam bidang politik hingga perdagangan.

"China dan Indonesia adalah teman baik. Kami menjalankan kerja sama dalam bidang ekonomi, politik, investasi, perdagangan dan banyak hal lain yang diakomodasi. Walaupun kami berteman baik, terkadang kami juga memiliki jalur yang berbeda atau tidak sejalan dengan Indonesia. Tapi itu bukan masalah, karena kami masih bisa berdiskusi dengan baik ketika ada masalah," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads