"Pemkot harus concern bagaimana mengatasi banjir kota," kata Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani kepada wartawan, Kamis (16/1/2020).
Banjir yang dilaporkan sejak akhir pekan lalu, disebut Angkasa sebagai dampak dari akumulasi kebijakan atas pembangunan kota. Apalagi Samarinda merupakan wilayah dengan topografi dataran rendah yang dilintasi sungai. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang disebut belum bisa memberikan formula penanganan banjir
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Samarinda Masih Banjir |
"Kebijakan Pemprov, pemerintah kota memberikan izin tambang lalu menjadikan daerah resapan sebagai permukiman menjadi akumulasi. Jadi kembali lagi soal kebijakan penataan dari Pemkot yang harus dibenahi," tegas politikus PDI Perjuangan ini.
Banjir di Samarinda masih terjadi di 3 kecamatan yakni Sungai Pinang, Samarinda Utara dan Sambutan. Ada lokasi yang dilaporkan ketinggian banjirnya mencapai 90 cm.
Petugas BPBD Provinsi Kaltim Muriono mengatakan resapan air di tiga kecamatan tersebut tidak berfungsi sehingga banjir pasca hujan tidak langsung surut.
Baca juga: Samarinda Banjir Lagi |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini