Anggaran Dinas Luar Negeri Gubernur Sumbar Dipangkas Rp 1,5 Miliar

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (Jeka Kampai/detikcom)

Padang - Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatera Barat memangkas anggaran untuk perjalanan Dinas Luar Negeri (DLN) Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada 2020. Anggaran gubernur dipotong Rp 1,5 miliar.

Adapun anggaran DLN tahun 2019 yang sebesar Rp 2 miliar hanya dianggarkan Rp 500 juta atau setengah miliar rupiah saja tahun ini. Total anggaran yang dipotong sebesar Rp 1,5 miliar.

"Betul, kita pangkas. Kalau tahun lalu Rp 2 miliar, tahun ini kita anggarkan Rp 500 juta," kata Kepala DPMPTSP Sumbar Maswar Dedi Kepada detikcom, Rabu (15/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan luar negeri orang nomor satu di Ranah Minang itu memang menjadi sorotan karena hampir setiap bulan gubernur memiliki jadwal perjalanan ke luar negeri.

Kondisi itu memicu munculnya wacana interpelasi yang digagas Andre Rosiade, anggota DPR RI yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar.

Maswar Dedi tak menyebut pemangkasan itu berkaitan dengan kritik Andre selama ini. Ia hanya menyebut pemangkasan dilakukan karena fokus kunjungan luar negeri bukan lagi mencari sumber investasi baru, melainkan menindaklanjuti pembicaraan yang telah dilakukan pada kunjungan sebelumnya.

"Kita tidak lagi mencari, tapi menindaklanjuti. Jadi, kita akan follow-up kesepakatan dan perjanjian yang lahir pada pertemuan sebelumnya," kata Maswar Dedi.

Menurut Dedi, dengan anggaran Rp 500 juta tersebut, hanya empat negara yang akan dikunjungi.

"Kita kunjungi negara yang memungkinkan saja, memungkinkan masuknya investasi," kata dia.

Empat negara yang jadi sasaran kunjungan pada 2020 adalah Amerika, Inggris, Yordania, dan Tunisia.

Di Amerika, akan ada pembicaraan tentang kemungkinan investasi, pengembangan, dan ekspor hasil perkebunan kopi Solok, Pesisir Selatan, dan Solok Selatan.

Sedangkan di Inggris, pembicaraan berkaitan dengan rencana investasi di bidang pariwisata dan energi terbarukan. Adapun di Yordania dan Tunisia, pembicaraan berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan.

Halaman 1 2 3

Selanjutnya