Peristiwa longsor terjadi pada Minggu (12/1) malam. Tanah dari tebing setinggi 50 meter yang berada di sisi Jalan Poros Desa Pao-Pao itu runtuh dan menutup jalan.
Material longsor setebal tiga meter, terdiri dari tanah berlumpur bercampur batu dan kayu, menutup permukaan jalan sepanjang 150 meter. Akibatnya akses jalan menuju Desa Pao-Pao dan Desa Puppuring, Kecamatan Alu, tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini memaksa warga untuk berjalan kaki dengan sangat hati-hati agar dapat melanjutkan perjalanan. Warga masih khawatir terjadi longsor susulan karena kondisi tebing yang masih labil. Warga juga takut terjatuh ke jurang di sisi jalan.
![]() |
"Kejadian pada malam Minggu, longsor terjadi akibat hujan deras, panjangnya 150 meter, ini akses jalan poros menuju Desa Pao-Pao dan Desa Puppuring, tidak ada akses jalan lain," kata Kepala Desa Pao-Pao, Hasan, kepada wartawan di lokasi longsor, Selasa (14/1/2020).
Agar aktivitas warga dapat berjalan normal kembali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Polewali Mandar, mengerahkan sebuah alat berat jenis ekskavator untuk membersihkan material longsor.
![]() |
"Saya berharap, upaya pembersihan material longsor dengan alat berat ini dapat berjalan lancar, sehingga akses jalan yang tertutup, dapat kembali dilalui warga," ujar Kabid Rehabilitas dan Rekonstruksi BPBD Polewali Mandar, HM Siri.
Pantauan di lokasi, hingga Selasa (14/1) siang, alat berat masih terus bekerja membersihkan material longsor. Longsoran di sisi jalan tidak hanya mengakibatkan terjadinya penyempitan jalan, beberapa tiang listrik juga terancam jatuh ke jurang sedalam 50 meter.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini