Kubu Kontra Ingin Turunkan Anies dari DKI 1, Kubu Pro Bicara Potensi RI 1

Jakarta - Meski di tempat yang berbeda jarak, orasi antara pendukung pro dan kontra terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan seolah-olah bersahut-sahutan. Sementara massa yang kontra menuntut Anies dimakzulkan, kubu pembela bicara potensi mantan Mendikbud itu sebagai R1-1.

Lontaran dari kubu pembela Anies itu disampaikan oleh orator Abu Jibril. Pria yang juga pernah tergabung dalam relawan gerakan #2019GantiPresiden ini menyebut akan mendukung Anies menjadi calon presiden 2024.

"Beliaulah sangat potensi sebagai RI-1. Kita dapat laporan menghancurkan beliau, melakukan pembusukan. Pada 2022 beliau tidak bisa ikut pilkada agar hilang, sehingga tidak ikut kompetisi di 2024 menjadi calon presiden," ucap Jibril saat orasi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies disebutnya sebagai aset nasional oleh Jibril. Dia tidak boleh hanya menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Massa Pro-Anies Baswedan (Agung Pambudhy/detikcom)

"Saya ingatkan kepada hater bahwa Anies Baswedan adalah aset nasional. Kami perjuangkan beliau memang dan akan menjaga. Jangan berpikir Anies adalah aset DKI, tidak. Hendaklah direlakan beliau jadi aset nasional bukan lagi aset DKI," ucap Jibril.

Dia pun membandingkan kerja Anies dengan pejabat Presiden. Namun, Jibril tidak menyebut presiden yang dia maksud.

"Kegiatan kita kawal Anies yang kinerja luar biasa pantas kita sebut good bener Indonesia. Yang maaf aja, ada presiden yang kinerja mungkin setingkat lurah, kita tidak sebut presiden mana," katanya.

Jibril pun membawa-bawa nama Habib Rizieq Syihab saat berorasi. Dia menyebut akan berjuang bersama dengan Imam Besar FPI itu.

"Pada saat terbaik, nanti dipimpin oleh Imam kita Habib Rizieq Syihab, kita akan lakukan jihad," ucap Jibril.

Massa Kontra-Anies Baswedan (Agung Pambudhy/detikcom)

Kubu Kontra Ingin Turunkan Anies

Sementara itu, untuk massa yang kontra terhadap Anies melemparkan tuntutan untuk dapat menurutkan orang nomor satu di Pemprov DKI itu. Mereka membawa sejumlah poster yang isinya kritik terhadap Anies.

"Aksi ini adalah aksi penderitaan rakyat Jakarta, maka kita datang ke sini untuk silaturahmi. Pak, ini lo rakyatmu mau take action," kata salah satu orator yang menggunakan toa kecil. Mereka memakai alat pengeras suara berukuran mini karena menghormati acara keagamaan yang berlangsung di dalam area Balai Kota DKI Jakarta.

Sebagian dari massa membawa poster bertulisan 'Impeach Anis Baswedan'. Massa kontra ini mengkritisi Anies yang dianggap gagal menangani banjir Jakarta.