AS Pulangkan 21 Taruna Militer Arab Saudi Usai Penembakan di Markas Militer

AS Pulangkan 21 Taruna Militer Arab Saudi Usai Penembakan di Markas Militer

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Jan 2020 15:12 WIB
Ilustrasi (Dok. REUTERS/Murad Sezer)
Washington DC - Amerika Serikat (AS) memulangkan 21 taruna militer Arab Saudi setelah penyelidikan terhadap penembakan tiga pelaut AS di pangkalan militer Florida, Desember lalu, menunjukkan adanya motif terorisme. Taruna militer Saudi yang dipulangkan ini terindikasi memiliki material jihad atau sentimen anti-AS via media sosial mereka.

Diketahui bahwa penembakan fatal pada 6 Desember 2019 di Pangkalan Udara Angkatan Laut AS di Pensacola, Florida, dilakukan seorang tentara Angkatan Udara Kerajaan Saudi, Letnan II Mohammed Saeed Alshamrani. Dia ditembak mati oleh polisi AS yang dikerahkan ke lokasi.

Penembakan itu dilakukan Alshamrani yang sedang berada di AS untuk mengikuti pelatihan di sekolah penerbangan di Naval Air Station Pensacola. Dia ikut pelatihan sejak Agustus 2017 lalu dan dijadwalkan akan selesai pada Agustus tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti dilansir AFP, Selasa (14/1/2020), Jaksa Agung AS, William Barr, dalam pernyataan terbaru menyebut penembakan itu sebagai 'aksi terorisme'.

"Buktinya menunjukkan penembak dimotivasi oleh ideologi jihadis," ungkap Barr kepada wartawan setempat.

Lebih lanjut, Barr menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan Alshamrani berkolusi dengan orang lain dalam penembakan itu. Meskipun Barr menyebut para penyidik FBI tidak berhasil membuka data dua telepon genggam Alshamrani untuk mencari tahu siapa saja yang dihubungi sebelum melakukan penembakan.

"Kami telah meminta bantuan Apple untuk membuka iPhone milik pelaku penembakan. Sejauh ini, Apple belum memberikan bantuan substantif kepada kami," ucapnya.


Simak Juga "Reaksi Australia terhadap Serangan Iran ke Markas Militer AS"

[Gambas:Video 20detik]



Barr menyebut 21 kolega Alshamrani dikeluarkan dari sekolah penerbangan di Naval Air Station Pensacola dan dipulangkan ke Saudi, setelah penyelidikan mendapati mereka memiliki material jihadis atau sentimen anti-Amerika dan melakukan kontak dengan pornografi anak.

Tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui rencana penembakan atau membantu aksi Alshamrani.

Disebutkan Barr bahwa Departemen Kehakiman AS mengkaji apakah para taruna militer Saudi itu harus menghadapi dakwaan pidana di AS, namun kesimpulan menyatakan tindakan mereka tidak memenuhi standar penuntutan federal. Mereka pun dipulangkan ke Saudi pada Senin (13/1) waktu setempat.


Barr menambahkan bahwa pemerintah Saudi berjanji akan mengkaji setiap kasus di bawah aturan militer dan aturan pidana setempat.

"Ke depannya, Kerajaan (Seudi) memastikan kepada kami bahwa, jika kemudian hari kami memutuskan untuk mendakwa salah satu dari mereka yang dipulangkan ke Arab Saudi terkait dengan penyelidikan kontraterorisme, Saudi akan mengirimkan mereka untuk disidang," ucap Barr.

Penembakan di Pensacola mengancam program pelatihan militer yang krusial bagi hubungan AS dan Saudi. Ada sekitar 850 tentara Saudi di antara 5 ribu tentara asing yang mengikuti pelatihan militer di AS. Kebanyakan dari mereka, termasuk tentara Saudi di Pensacola, ikut pelatihan terbang dan pemeliharaan pesawat militer buatan AS yang dibeli oleh negara mereka.
Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads