Kenapa PDIP Ingin Jadikan Harun Masiku Anggota DPR? Ini Kata Djarot

Kenapa PDIP Ingin Jadikan Harun Masiku Anggota DPR? Ini Kata Djarot

Eva Safitri - detikNews
Senin, 13 Jan 2020 16:15 WIB
Foto: Djarot Saiful Hidayat (Rahel Narda/detikcom)
Jakarta - Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasan partainya mengajukan pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku terhadap Riezky Aprilia. Djarot mengatakan Harun dianggap sebagai orang yang menguasai bidang ekonomi internasional.

"Dia dipandang sebagai orang yang menguasai bidang ekonomi internasional. Infonya begitu, saya juga enggak kenal," kata Djarot, di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).

Djarot mengatakan Harun merupakan anggota baru di PDIP. Dia mengatakan bidang itulah yang dibutuhkan oleh partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru kan dia (Harun). Mungkin karena itu, punya keahlian di bidang yang dibutuhkan oleh partai ya," ujarnya.



Namun, Djarot memastikan upaya PDIP untuk melakukan pergantian antar waktu (PAW) sudah selesai, usai ditolak oleh KPU. Djarot menekankan Riezky dipastikan tetap menjadi anggota DPR.

"Selesai. Kan sudah ditolak (KPU), tidak ada upaya lagi. Jadi tetap kita jamin bahwa si Riezky tetep (anggota DPR)," katanya.


Harun Masiku telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK. Harun ditetapkan tersangka bersama pihak swasta, Saefulah. Keduanya diduga memberi suap kepada komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk memuluskan langkah Harun menjadi anggota DPR.

Sementara, Riezky Aprilia mengaku tidak tahu menahu soal masalah PAW ini. Dia menegaskan sampai saat ini dirinya tercatat sebagai anggota Komisi IV DPR. Dia meyakini PDIP akan bersikap profesional.



"Saya sebagai kader partai meyakini PDI Perjuangan adalah partai yang profesional dalam mekanisme demokrasi hari ini," kata Riezky kepada wartawan, Jumat (10/1/2020).


Rekomendasi Rakernas PDIP: Jaga Kedaulatan, Dukung Revisi UU Pemilu

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads