"Yang kita lihat bahwa itu hanya salah satu penyebab saya, banyak yang lain," kata Ade usai rapat koordinasi rerkait pendataan dan penertiban tambang di Mapolda Banten, Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Senin (13/1/2020).
Pemkab Lebak katanya tidak memiliki data sama sekali terkait penambang ilegal yang sekarang diduga penyebab banjir. Pihaknya masih mencari tahu apa penyebab tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang pasti, Ade membeberkan ada luapan 3 sungai yaiu CIberang, Cidurian dan Cimangeungteung. Hulunya ada di TNGHS. Lokasi terparah terjadi longsor yaitu di Cigobang dan Cinyiru katanya juga tidak ada penambang emas ilegal.
"Di situ paling parah, ada peti (penambang emas tanpa izin) nggak, nggak ada. Kok kenapa longsor. Itu bukan salah satu penyebab saja. Penyakitnya harus tahu dulu sehingga runtutannya jelas," ujarnya.
Menurunya, saat ini baik kepolisian dan pemerintah provinsi sedang mencari penyebab pasti longsor Lebak.
"Kita rapatkan ingin ahu detail penyebabnya. Tentu penyebabnya ada rangkaian ada curah hujan, kemarau panjang hutan gundul, itu penyebabnya," pungkas Ade.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyampaikan agar Pemkab Lebak dan Pemprov Banten menindak tambang ilegal. Ia meminta tak ada aktivitas tambang emas ilegal di TNGHS.
(bri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini