Seperti dilansir media Iran, Press TV, Senin (13/1/2020), Ghanem al-Qahtani selaku Direktur Jenderal untuk jaringan olahraga Saudi, KSA Sports, mengumumkan via Twitter resmi bahwa Malash dinonaktifkan dari pekerjaannya sebagai penyiar televisi pada saluran TV khusus olahraga di Saudi.
Penonaktifan itu berkaitan dengan kicauan Malash via Twitter yang disebut kasar terhadap Kerajaan Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Qahtani menyebut bahwa Malash yang tinggal di Spanyol itu tidak bekerja secara langsung pada jaringan olahraga Saudi, namun melalui sebuah perusahaan yang dikontrak oleh mereka.
"Para petempur Saudi hanya menyerang Yaman, bukan Israel," tulis Malash dalam salah satu komentar via Twitter.
Dalam komentar lainnya, penyiar cantik itu menuduh Saudi bertanggung jawab atas bangkitnya Daesh atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Sejak Maret 2015, Saudi dan sekutunya melancarkan operasi militer melawan pemberontak Houthi yang menguasai wilayah strategis Yaman. Tujuan dari operasi militer itu adalah mengembalikan pemerintahan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.
Laporan Armed Conflict Location and Event Data Project (ACLED), organisasi non-profit peneliti konflik yang berkantor di Amerika Serikat (AS), memperkirakan bahwa konflik di Yaman telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang dalam beberapa tahun terakhir.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut lebih dari 24 juta warga Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta warga yang mengalami kelaparan ekstrem.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini