Teknologi ini memungkinkan penerima bansos atau KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dapat dites dengan menggerak-gerakkan wajah guna menjamin ketepatan profil penerima. Teknologi yang juga diinisiasi oleh Kemenko PMK, Kementerian ESDM, Kemensos, BI, dan TNP2K.
Melalui alat pemindai ini, diharapkan dapat mempermudah penyalur bansos agar proses pemberian bantuan yang diserahkan lebih efisien dan tepat sasaran.
Dalam keterangan yang diterima, teknologi ini telah diuji coba beberapa waktu yang lalu di Kabupaten Sleman, Kota Madiun dan Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan tahap satu pada 14-20 November 2019 (LPG, Sembako & Token Listrik) dan tahap dua 21-26 November 2019 ( LPG dan Token Listrik).
"Kita berharap untuk ke depannya, teknologi LinkAja dengan face biometrik untuk pencarian dana sosial bisa digunakan secara menyeluruh," ujar Direktur Operasional LinkAja Haryati Lawidjaja dalam keterangan tertulis Senin (13/1/2020).
Baca juga: Cakep! Beli Bensin Bisa Pakai Dompet Digital |
Tahap uji coba dilakukan pada 150 KPM, masing-masing 50 pada daerah yang terpilih untuk program uji coba tersebut, yaitu Kab Sleman 50 KPM, Kota Madiun 50 KPM, dan Kab Penajam Paser Utara 50 KPM.
Simak Video "Digitalisasi di Jogja, Belanja Cashless di Pasar Pakai LinkAja"
(mul/mpr)