"Selagi kompetensinya mumpuni tidak ada masalah. Tapi kan itu (pelantikan) terlalu vulgar. Ini menjadi sorotan publik karena keluarga dekat dan sedarah dapat jabatan," kata pengamat Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Aidil Haris, Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berani nggak tim Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) memaparkan hasil asesmen itu. Kalau memang hasilnya sesuai dengan kompetensi saya kira tidak ada persoalan," kata Aidil.
"Karena yang dirangkul itu saudara sedarah semua-kan dan itu menjadi sorotan publik, nah sebenarnya Gubernur dan Sekda, hal-hal seperti itu jangan ditonjolkan. Selagi berkuasa, maunya hal seperti itu dia hindari," sambungnya.
Aidil mempertanyakan karir keluarga Syamsuar dan Yan Prana sebelum dilantik. Dia menilai rekam jejak anggota keluarga mereka harus dicek.
"Kakak dan adiknya (Sekda) bagaimana track record-nya, menantunya Pak Syam itu bagaimana sebelum menjabat. Itukan harus jelas itu. Baguskah karir mereka ini, kalau memang bagus ya sudah, berarti sesuai dengan kompetensinya. Jika itu (pelantikan) dipaksakan, ini yang disebut dengan nepotisme," kata Aidil.
Pelantikan keluarga Gubernur Riau Syamsuar dilaksanakan pada Selasa (7/1) lalu. Dalam pelantikan eselon III dan IV itu diketahui adanya menantu Gubernur Riau, Tika Rahmi Syahfitri, yang menjabat sebagai Kasubag Retribusi Bapenda Riau.
Sedangkan keluarga Sekda Riau Yan Prana yang diangkat menjadi pejabat adalah kakak kandungnya Prasurya Darma sebagai Sekretaris Dinas Sosial Riau. Selain itu, adik kandung Yan Prana, Dedi Herman menjabat Kabid Operasi Satpol PP Riau.
Asisten III Pemprov Riau, Indrawati Nasution, membantah bila pelantikan tersebut didasari kekeluargaan. Dia menjelaskan bahwa pelantikan tersebut sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Pelantikan sudah prosedural, tidak ada aturan yang dilabrak dalam pelantikan tersebut," kata Indrawati.
"Kalau dia menantu gubernur apa dia tidak punya kesempatan untuk dilantik. Menantukan cuma satu, dan memang basicnya di situ, sarjana ekonomi, sah-sah saja. Ketentuan tentang ASN tidak ada yang ditabrak-tabrak," sambung Indrawati.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini