Hal ini disampaikan Menlu Retno Marsudi usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed (MBZ) di Istana Qasr Al Watan, Minggu (12/1/2020). Selain kontra-terorisme, kerja sama lainnya menyangkut bidang pendidikan Islam, kesehatan, pertanian, dan pendidikan.
"Untuk G to G (Goverment to Goverment) bidang pendidikan Islam, kesehatan, pendidikan, agriculture dan kontra-terorisme, lainnya sifatnya B to B (Bussiness to Bussiness)," ujar Retno di Abu Dhabi, UEA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia dan UEA juga bekerja sama dalam menyebarkan toleransi. Retno mengatakan, UEA merupakan negara dengan tingkat toleransi tinggi.
"Dan juga kerja sama dalam mensyiarkan toleransi karena teman-teman ingat tahun lalu ingat bahwa di sini adalah the year of tolerance, tingkat toleransinya sangat tinggi. Mereka (UEA) adalah negara Islam, tetapi dengan toleransi sangat tinggi," kata Retno.
Masalah ibu kota baru juga dibahas antara kedua negara. UEA disebut berminat berinvestasi di lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Kerja sama bisnis yang ada 11, kalau dilihat, Pak Luhut (Menko Kemaritiman dan Investasi) bisa jelaskan detail, dari angka gelondongannya adalah USD 6,8 miliar, tapi men-generate investasi yang besarnya USD 22,89 miliar," kata Retno.
Tonton juga video Polisi Sebut 'Koboi' Lamborghini Tidak Terkait Terorisme:
(dkp/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini