Kata Hendi, sapaan akrabnya, aplikasi yang merupakan hasil karya pemuda dan mahasiswa Kota Semarang ini, sangat layak untuk menjadi fasilitas penunjang jika warga Kota Semarang tidak sempat untuk pergi ke pasar.
"Hari ini masyarakat bisa langsung download aplikasi tumbasin di google playstore. Lewat aplikasi ini, masyarakat bisa langsung memilih barang belanjaan yang diinginkan di manapun dan kapanpun," ungkap Hendi dalam keterangan tertulis, Minggu (12/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam hari bisa langsung milih, pesan melalui aplikasi. Pagi harinya ada kurir yang langsung mengantar ke rumah," ujarnya.
Hendi dalam Instagram-nya juga menyebut sudah ada empat pasar di Kota Semarang yang masuk dalam aplikasi tumbasin ini. Keempat pasar itu adalah Pasar Karangayu, Pasar Peterongan, Pasar Pedurungan, dan Pasar Bulu.
"Ke depan mungkin akan berkembang dan bertambah menjadi tujuh pasar," imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman menjelaskan, proyek aplikasi belanja tradisional ini merupakan kerja sama awal antara Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan operator aplikasi tumbasin.
"Kami dalam hal ini memfasilitasi warga Kota Semarang yang menjadi konsumen di tumbasin supaya berbelanja di pasar tradisional dengan cara modern. Kami memberikan tempat pemesanan belanja ke operator tumbasin dan kurirnya di masing-masing pasar," jelasnya.
Fravarta juga berharap, dengan adanya sistem belanja tumbasin ini, selain menolong warga Kota Semarang yang tidak bisa bepergian atau keluar rumah, juga semakin memajukan pasar tradisional di Kota Semarang.
Pihaknya berharap dengan adanya kerja sama dengan operator aplikasi tumbasin ini, pasar tradisional di Kota Semarang bisa tetap eksis, nyaman, aman, dan bersih. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini