Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Jumat (10/1/2020) malam. Rumah yang terkena longsor dihuni oleh Sandi (39), tiga orang anaknya dan Eem (62) pemilik rumah yang juga ibu dari Sandi.
"Pas hampir tengah malam, tetangga di atas tebing teriak-teriak ngasih tahu. Katanya harudang (bangun), takut ada longsor. Saya langsung terjaga dan membangunkan ibu dan anak-anak saya yang tidur di ruangan belakang," kata Sandi kepada detikcom, Sabtu (11/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu di luar, tanah langsung longsor menimpa kamar anak saya. Material longsor sampai ke dapur dan ruang tamu. Alhamdulillah sempat diperingatkan oleh tetangga, untuk sementara mungkin saya mengungsi ke rumah saudara," lanjut Sandi.
Sementara itu, Luki tetangga yang memperingatkan Sandi sebelumnya telah curiga karena ada retakan di atas tebing yang berada di depan rumahnya. Ia kemudian berteriak dari atas untuk memperingatkan tetangganya yang tinggal di bawah tebing.
"Awalnya ada retak dulu, kondisi hujan retakan membesar takut ada korban saya langsung teriak-teriak termasuk memperingatkan rumah tetangga yang ada di bawah tebing. Setelah beberapa saat menyelamatkan diri tebing longsor dan menimpa rumah mereka," kata Luki.
Atas kejadian itu, kediaman Luki pun kondisinya terancam karena, area longsor berada tepat di depan rumahnya. Sekilas rumah itu memang hampir menggantung di antara ujung tebing bekas longsor.
Sementara itu Lurah Cibadak Budi Eka Andriana sudah meminta pegawai kelurahan untuk melihat beberapa rumah yang terancam.
"Saya sudah memerintahkan petugas untuk mendata dan menindak lanjuti atas korban yang terdampak. Saya mengimbau korban untuk mengungsi sementara ke tetangga atau keluarganya yang jauh dari lokasi yang terdampak," kata Budi.
Simak Video "Pengungsi Korban Longsor di Kabupaten Bogor Terhibur Kehadiran Komeng Cs"
(sya/ern)