Dua Desa di Cianjur Alami Pergerakan Tanah, Warga Diungsikan

Dua Desa di Cianjur Alami Pergerakan Tanah, Warga Diungsikan

Ismet Selamet - detikNews
Sabtu, 11 Jan 2020 10:48 WIB
Foto: Ismet Selamet
Cianjur - Pergerakan tanah terjadi di dua desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Akibat bencana tersebut, saluran irigasi, lahan pertanian serta rumah warga rusak sehingga puluhan keluarga harus mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat dua desa yang mengalami bencana pergerakan tanah ialah Desa Sukamahi Kecamatan Sukaresmi dan Desa Wargaasih Kecamatan Kabupandak.

Untuk di Desa Sukamahi tepatnya di Kampung Cibadak, pergerakan tahan sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Pergerakan tanah pun terus meluas dan membuat pihaknya harus segera mengungsikan 57 kepala keluarga dengan 182 jiwa yang rumahnya terancam oleh bencana tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tingginya curah hujan sejak dua hari terakhir membuat pergerakan tanah dengan cepat meluas, sehingga kami minta semua warga untuk mengungsi. Sebagian Warga di Kampung Cibadak sudah mengungsi sejak dua hari terahir, tetapi masih ada yang memilih bertahan di rumahnya masing-masing," Kepala BPBD Cianjur, Dedi Supriyadi di kantornya di Jalan Siliwangi, Jumat (10/1/2020).

Evakuasi warga dilakukan untuk menghindari adanya korban jika sewaktu-waktu pergerakan tanah tersebut berujung longsor dan menimpa pemukiman.

Kaum pria pun secara bergiliran melakukan ronda guna menjaga keamanan dan ikut memantau pergerakan tanah.

"Kami melihat kedalaman dan luas pergerakan tanah terus bertambah, kemungkinan besar akan diajukan relokasi perkampungan yang sudah tidak layak dihuni tersebut. Namun hal tersebut harus dibahas bersama dinas terkait dan warga," kata Dedi.

Selain itu, pegerakan tanah juga terjadi di Kampung Cibolang, RT4/2 Desa Wargaasih, Kecamatan Kabupandak, Kabupaten Cianjur.

Sekertaris BPBD Cianjur Mokhammad Irfan Sofyan menjelaskan pergerakan tanah di Kampung Cibolang diakibatkan hujan yang mengguyur selama beberapa jam di wilayah tersebut.

"Kejadianya kemarin (Kamis, 9/1/2020) sore. Intensitas hujan menimbulkan pergerakan tanah. Kedalaman retakan dari peegerakan tanah itu mencapai 50 centimeter hingga 2 meter, dengan panjang sekitar 200 meter," ujar Irfan.

Lanjut Irfan, bencana itu mengakibatkan saluran irigasi jebol dan sawah seluas 400 m rusak. "Satu unit rumah warga juga mengalami kerusakan ringan," kata dia.

Irfan menambahkan, BPBD dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) dan instansi terkait terus bersiaga di lokasi-lokasi yang terjadi bencana pergerakan tanah.

BPBD juga telah melakukan koordinasi dengan PVMBG terjait kajian pergerakan tanah di dua lokasi.

"Saya mengimbau masyarakat terutama warga yang tinggal di sejumlah tempat yang terkena bencana pergerakan tanah lomgsor untuk siaga dan waspada ketika saat terjadi hujan deras," pungkasnya.




Tonton juga video Fenomena Tanah Bergerak di Trenggalek Rusak Sekolah hingga Masjid:

[Gambas:Video 20detik]

(ern/err)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads